Info Daerah
Asa Warga Desa Waeleman Pulau Buru: Hujan Tak Lagi Jadi Petaka
Bukan karena usia, melainkan air yang kerap merendam seisi rumah kala musim penghujan. Mawas dia melihat langit yang mendung ketika itu, Minggu (2/6/
Penulis: Zainal Ameth | Editor: Fandi Wattimena
Namun, di tengah segala tantangan ini, ada cahaya harapan yang muncul.
Letkol Arh Agus Nur Fujianto, SIP, MHan, Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TMMD ke-120 dari Kodim 1506/Namlea, bersama dengan timnya datang ke Desa Waeleman dengan misi besar: mengatasi masalah banjir dan membawa perubahan positif bagi kehidupan warga.
TMMD ke-120 tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik.
Program ini mencakup pembangunan drainase sepanjang 270 meter dan talud sepanjang 353 meter yang dirancang untuk mencegah air sungai meluap ke desa.
Selain itu, TMMD juga melibatkan sosialisasi tentang wawasan kebangsaan, ideologi Pancasila, dan bahaya narkoba.
Ini adalah upaya holistik untuk membangun pondasi yang kuat baik secara fisik maupun mental bagi masyarakat.
Letkol Agus berdiri di tengah warga yang bergotong royong membangun drainase di tepian jalan desa. “Masih semangat?” tanyanya dengan suara lantang.
Suara kompak dan semangat dari warga, “Masih, Komandan!” menggema, memperlihatkan semangat kebersamaan yang menjadi pondasi kuat dari TMMD.
“Keberadaan dua sungai sering menyulitkan warga selama 30 tahun belakangan ini,” ujar Letkol Agus.
“Banjir tidak hanya merusak rumah-rumah warga, tapi juga mematikan ternak dan menghancurkan tanaman pertanian yang menjadi sumber penghidupan warga. Kami hadir di sini untuk mengubah itu semua.”
Kebersamaan TNI dan Masyarakat

Tantangan dalam pelaksanaan TMMD tidaklah kecil.
Cuaca yang sering kali tidak bersahabat dan kondisi air yang menggenang membuat pekerjaan menjadi berat.
Namun, semangat kebersamaan antara TNI dan warga desa membuat semua rintangan tersebut bisa dilalui dengan lebih mudah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.