Ambon Hari Ini
Tahun ke-3 Pemerintah Negeri Surati BWS Maluku Atasi Erosi di Wailela: Ridwan: Semoga Diakomodir
Hal ini disampaikan Pj. Kepala Pemerintah Negeri Rumah Tiga, S. Ridwan Para, saat dihubungi TribunAmbon.com, Sabtu (8/6/2024).
Penulis: Maula Pelu | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Pemerintah Negeri Rumah Tiga, Kota Ambon akan segera menyurati Balai Sungai Provinsi Maluku terkait erosi di sungai Wailela.
Hal itu menyusul sembilan makam milik warga yang hanyut terbawa derasnya aliran Sungai Wailela.
Dikonfirmasi TribunAmbon.com, Pj. Kepala Pemerintah Negeri Rumah Tiga, S. Ridwan Para mengatakan, surat yang akan dilayangkan menjadi ketiga kalinya.
Sebelumnya, ditahun 2023 dan 2022 pihaknya juga telah menyurati namun tanpa respon.
Direncanakan, surat akan masuk pada Senin, 10 Juni 2024 mendatang.
"Kami sudah siapkan surat untuk beberapa OPD teknis di Pemerintah Kota dan juga ke Balai Sungai Provinsi Maluku," jelas Ridwan Para, Sabtu (8/6/2024).

Baca juga: 9 Makam Hanyut, Warga Kecewa BWS Maluku Acuh Soal Erosi Sungai Wailela, Ambon
Baca juga: Banjir, Akses Jembatan Kawanua - Maluku Tengah Terputus
Ia menuturkan, upaya untuk mengatasi erosi tebing ini telah dimulai sejak 2022, ketika mereka berkordinasi dengan Balai Sungai dan disediakan biobag untuk penghalau air di bantaran sungai.
Namun, biobag tersebut tidak efektif saat hujan deras dan arus kuat.
Pada 2023, kondisi longsor semakin parah, dan beberapa makam hanyut dan separuh dipindahkan pengikisan terus terjadi.
Menyikapi kondisi saatitu, mereka langsung menghubungi beberapa instansi terkait untuk mencari solusi.
"Di 2023, karena longsor semakin parah dan beberapa kuburan sudah dipindahkan, ada juga beberapa makam yang hanyut, akhirnya kami menyurati beberapa instansi terkait, namun tidak direspon," jelasnya.
Tahun ini, kondisi erosi tebing Sungai Wailela semakin memburuk.
Ridwan mengatakan bahwa pemerintah telah menyediakan terpal untuk sementara waktu untuk menutup area tebing di makam yang sudah di ambang jurang.
"Jadi tahun ini lebih parah. Makam juga banyak yang terkikis. Untuk sementara, pemerintah berikan terpal untuk sementara ditutup area tebing di makam yang sudah di jurang. Kemarin juga ada keluarga yang sudah memindahkan jenazah keluarganya," tambahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.