Info Daerah

Indahnya Toleransi: Ahmad Yani Renuat dan Jasmono Hadiahi Kidung Rohani tuk Peserta Badar GPM

Penjabat Bupati Maluku Tenggara, Jasmono dan Penjabat Wali Kota Tual, Ahmad Yani Renuat hadir dan menghadiahkan kidung rohani tuk ratusan peserta Bada

Penulis: Megarivera Renyaan | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Megarivera Renyaan
Pj Walikota Ahmad Yani Renuat saat melantunkan kidung rohani di pembukaan Badar GPM, Jumat (12/4/2024). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan

LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Pemandangan tak biasa terjadi saat pembukaan kegiatan bakudapa anak dan remaja (BADAR) Gereja Protestan Maluku (GPM) di Ohoi (Desa) Dian, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra).

Penjabat Bupati Maluku Tenggara, Jasmono dan Penjabat Wali Kota Tual, Ahmad Yani Renuat hadir dan menghadiahkan kidung rohani tuk ratusan peserta Badar 2024 itu.

Bagimu aku rela sepenuh hati menghamba, dilantunkan Renuat yang disambut kompak oleh seluruh peserta sembari melambaikan tangan.

Penuh antusias, Renuat turun dari panggung mendekati peserta di barisan paling depan, kemudian berbagi mic dengan mereka.  

Serupa itu, Jasmono hadiahi lagu yang dipopulerkan Maria Shandi; Mukjizat itu nyata.

Meski suhu saat itu mencapai 37 derajat, penuh khidmat para peserta ikut bernyanyi bersama mantan Kepala BKD Provinsi Maluku itu.

Baca juga: Sukses Gelar Pawai Obor Lintas Agama, Pj Wali Kota Tual Tuai Apresiasi dari Pemuda Katolik

Baca juga: H+3 Idul Fitri, JL Taver Seran di Maluku Tenggara Kembali Normal

Elsa salah satu peserta yang diwawancarai TribunAmbon.com mengaku tak menyangka kedua pemimpin itu bernyanyi untuk mereka, terlebih lagu rohani kristiani yang dibawakan.

Baginya, keduanya telah menunjukan indahnya toleransi.

"Ini bentuk toleransi sebenarnya yang diwariskan turun temurun dari leluhur kita di tanah kei," ucapnya.

Menurutnya, falsafah vu'ut enmehe ni tilur dan Vu'ut enmehe ni ngivun sesungguhnya mengartikan kita ini semua berasal dari satu rahim.

"Inilah bentuk toleransi sesungguhnya yang hingga kini masih terpelihara di tanat evav lewat kearifan lokal yang masih dijunjung masyarakat kei," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved