Tentang Kota Ambon

Ambon di Mata Pendeta Emi Malio: Kota Orang Basudara dan Kota Toleransi

Hal ini diungkapkan oleh Pendeta Emi Malioy, seorang tokoh agama dari jemaat Passo Anugerah, Klasis Pulau Ambon Timur. Menurut Malioy, sejak dulu, ma

Penulis: Maula Pelu | Editor: Adjeng Hatalea
Istimewa
Pendeta Emi Malioy: Pendeta jemaat Passo Anugerah, Klasis Pulau Ambon. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula Pelu

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Kota Ambon yang dikenal dengan sebutan Kota Orang Basudara dan Kota Toleransi, memiliki keunikan dan pesona yang menarik.

Hal ini diungkapkan oleh Pendeta Emi Malioy, seorang tokoh agama dari jemaat Passo Anugerah, Klasis Pulau Ambon Timur.

Menurut Malioy, sejak dulu, masyarakat Ambon hidup dengan harmonis tanpa memandang perbedaan.

"Ada salam sarane, orang asli dan orang Pendatang, hidup berdampingan dengan harmonis di ambon," jelasnya.

Selain itu, warisan budaya Pela Gandong juga menjadi ikatan tali persaudaraan yang kuat di antara masyarakat Ambon.

"Biar Katong beda agama tapi Katong orang sodara. Ucapan yang sering dengar ketika ditanya toleransi," jelasnya.

Kepada TribunAmbon.com, Selasa, (19/3/2024) Pendeta yang satu ini memaparkan berbagai macam hal-hal Untuk kota yang ia juluki Kota Toleransi.


1. Destinasi wisata di Kota Ambon?

Bukan cuma soal hidup, Ambon juga memiliki banyak destinasi wisata yg membuat orang tertarik untuk mengunjunginya dan menjadi betah tinggal dikota ini.

"Sejumlah pantai dan pegunungannya menawarkan keindahan," katanya.

Dijelaskan, apalagi saat ini, banyak ide kreatif untuk mengelola tempat wisata yang lebih menarik pengunjung.

"Ada juga tempat nongkrong yang menjamur dengan desain unik dan menarik telah menjadikan daya tarik tersendiri," kata Pendeta.

Baca juga: Kota Ambon di Mata Elisama Tahalea "Cantik"

2. Kuliner di Kota Ambon?

Begitu banyak kuliner yang yang dapat ditemui di Kota Ambon, membuat pendeta yang satu ini tidak mampu menyebutkan satu per satu.

"Di kota ini, kita akan menikmati sejumlah kuliner yang memberi sensasi tersendiri di lidah penikmatnya," katanya.

dijelaskan, banyak Makanan khas yang dapat dijumpai dengan mudah dan dinikmati dengan harga terjangkau.

"Siapapun yang pernah mengunjungi kota Ambon, pasti akan merindukannya kembali," tegasnya.

3. Oleh - oleh

Untuk Oleh-oleh yang menjadi ciri khas Kota Ambon dapat dalam berbagai bentuk.

"Oleh-oleh di Ambon ada banyak, mulai dari makanan, kerajinan, dan lain sebagainya dengan harga yang terjangkau,"sebutnya.

4. Musisi Lokal di Kota Ambon?

Malioy menerangkan, Julukan Ambon sebagai kota musik memanglah tidak salah sebab dikota ini dilahirkan banyak musisi dari era-70 an sampai kini.

"Orang Ambon suka bernyanyi. Suara mereka bagus," Ungkapnya.

Bukan hanya bernyanyi, Malioy juga menyebutkan bahwa orang Ambon suka dance, disko, dansa, katreji, Walls, Chaca.

5. Hal yang perlu ditingkatkan di Kota Ambon?

Pendeta jemaat Passo Anugerah, mengatakan bahwa Kota Ambon memiliki berbagai kekayaan alam dan potensi manusia yang patut disyukuri dan dikelola.

Dalam pandangannya, spiritualitas merupakan dasar utama dalam mengelola potensi tersebut.

"Untuk pembentukan spiritualitas sebaiknya dimulai dari keluarga, melalui pengajaran agama, dan berlanjut pada praktek hidup sebagai sebuah komunitas," kata Pendeta.

Menurutnya, sebab keluarga adalah basis dari pembentukan karakter.

"Salah satu bentuk dari pembentukan karakter adalah dengan mendoakan kota Ambon," jelasnya.

tambahnya, Selain itu, harus hidup bersaudara, dengan perbedaan yang dimiliki tetap rukun, damai, saling menghargai dan menghormati, saling tolong menolong, dan lain sebagainya.

"Sebab hanya dalam Doakan dan mengupayakan, kita dapat menuju kesejahteraan dan kemajuan bagi kota Ambon tercinta," katanya.

Lanjutnya, sebagaimana pesan agama, dalam Yeremia 29 : 7, "Usahakanlah kesejahteraan kota kemana kamu Aku buang dan berdoalah untuk kota itu kepada Tuhan sebab kesejatrahannya adalah kesejatrahanmu".

"Ambonku, Ambonmu, Ambon kita semua
Katong orang basudara," tutupnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved