Tentang Kota Ambon
Ambon di Mata Pendeta Emi Malio: Kota Orang Basudara dan Kota Toleransi
Hal ini diungkapkan oleh Pendeta Emi Malioy, seorang tokoh agama dari jemaat Passo Anugerah, Klasis Pulau Ambon Timur. Menurut Malioy, sejak dulu, ma
Penulis: Maula Pelu | Editor: Adjeng Hatalea
"Di kota ini, kita akan menikmati sejumlah kuliner yang memberi sensasi tersendiri di lidah penikmatnya," katanya.
dijelaskan, banyak Makanan khas yang dapat dijumpai dengan mudah dan dinikmati dengan harga terjangkau.
"Siapapun yang pernah mengunjungi kota Ambon, pasti akan merindukannya kembali," tegasnya.
3. Oleh - oleh
Untuk Oleh-oleh yang menjadi ciri khas Kota Ambon dapat dalam berbagai bentuk.
"Oleh-oleh di Ambon ada banyak, mulai dari makanan, kerajinan, dan lain sebagainya dengan harga yang terjangkau,"sebutnya.
4. Musisi Lokal di Kota Ambon?
Malioy menerangkan, Julukan Ambon sebagai kota musik memanglah tidak salah sebab dikota ini dilahirkan banyak musisi dari era-70 an sampai kini.
"Orang Ambon suka bernyanyi. Suara mereka bagus," Ungkapnya.
Bukan hanya bernyanyi, Malioy juga menyebutkan bahwa orang Ambon suka dance, disko, dansa, katreji, Walls, Chaca.
5. Hal yang perlu ditingkatkan di Kota Ambon?
Pendeta jemaat Passo Anugerah, mengatakan bahwa Kota Ambon memiliki berbagai kekayaan alam dan potensi manusia yang patut disyukuri dan dikelola.
Dalam pandangannya, spiritualitas merupakan dasar utama dalam mengelola potensi tersebut.
"Untuk pembentukan spiritualitas sebaiknya dimulai dari keluarga, melalui pengajaran agama, dan berlanjut pada praktek hidup sebagai sebuah komunitas," kata Pendeta.
Menurutnya, sebab keluarga adalah basis dari pembentukan karakter.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.