Tentang Kota Ambon

Kota Ambon Dimata Erwin Notanubun: Selaras Dengan Julukan Manise

Seorang ulama sekaligus Ketua LDNU Maluku dan Penasehat GP Anshor Maluku Itu

Penulis: Maula Pelu | Editor: Fandi Wattimena
Istimewa
Erwin Notanubun, Ketua LDNU Maluku dan Penasehat GP Anshor Maluku. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Kota Ambon menurut Erwin Notanubun sepadan dengan julukan 'Ambon Manise'.

Seorang ulama sekaligus Ketua LDNU Maluku dan Penasehat GP Anshor Maluku itu menilai demikian bukan tanpa alasan.

 Notanubun menjelaskan, ramahnya warga Kota Ambon mencerminkan label 'manis e'.

"Karakter Basudara yang luar biasa, ini perlu dirawat," katanya.

Selain karakter Basudara, Kota Ambon juga indah akan pantainya yang dikelilingi pegunungan.

"Bukan siang saja, malam hari juga Kota Ambon menghadirkan pemandangan yang memikat dengan cahaya lampu-lampu yang terpantul dari laut itu," ungkapnya.

Banyak hal yang kemudian menegaskan julukan Kota Ambon Manise ini. 

Kepada TribunAmbon.com, Minggu, (25/2/2024) Ulama yang satu ini memaparkan hal-hal yang menjadikan kota Ambon semakin manis.

1. Tempat yang disuka? 

Begitu manisnya kota ini, membuat ulama  yang satu ini menganggap semua sudut kota ini sangat berkesan baginya. 

“Saya suka semua tempat di Kota Ambon, ada pantai, Kafe-kafe, Dan banyak tempat lainnya," katanya.

"Apalagi sekarang kan, banyak kafe yang memadukan antara kuliner dengan pemandangan laut yang sejuk," tambahnya.

2. Kuliner kesukaan? 

Ulama dengan senyum manis ini,  merekomendasikan Ikan bakar, papeda dan colo-colo sebagai kuliner yang direkomendasi.

“pas makan siang, ikan bakar, Papeda, dan colo-colo, itu paling enak," Ungkapnya.

3. Oleh-oleh yang cocok dibawa pulang? 

Tidak hanya kuliner, Ulama kelahiran Kota Ambon ini juga merekomendasikan buah tangan khas Ambon.

"Sagu tumbu, kue kenari, dan sagu menjadi pilihan yang sempurna sebagai oleh-oleh untuk keluarga dan kerabat,"

4.  Jika diberi uang Rp 500 ribu mau kemana ? 

Erwin Notanubun rupanya merupakan pribadi yang hangat kepada keluarga dan kerabat.

Menurutnya ketika diberi uang RP 500 ribu, dia akan menggunakannya untuk keperluan yang dibutuhkan. 

Misalnya membeli oleh-oleh untuk keluarga, atau kerabat. 

"Oleh-oleh terutama makanan khas Ambon," katanya.

5.  Musisi lokal dari kota Ambon? 

"Saya tidak tau musisi lokal saat ini, kalau dulu kita tau Glenn Fredly," 

 lagi-lagi, hampir semua kalangan mengenalinya 

“Glenn Fredly, salah satu penyanyi yang top di Maluku, bahkan sampai lingkup nasional bahkan internasional” cetusnya dengan bangga. 

6. Hal yang perlu ditingkat di Kota Ambon?

Hal yang perlu ditingkatkan di Kota Ambon ada berbagai sisi menurutnya. 

Pertama, dari segi tranformasi digital saat ini, kiranya bukan hanya membangun dari segi infrastruktur, tetapi harus sejalan dengan sumber daya manusia. 

Dijelaskan, Dalam hal ini, kesadaran masyarakat dalam membangun Maluku.

Kedua, penggunaan teknologi dalam praktek pembangunan sumber daya manusia dan sumber daya alam harus ditopang dengan nilai-nilai spiritual.

"Dengan teknologi, kita dapat menikmati segala fasilitas hidup ini yang serba mudah," katanya.

Dijelaskan, dengan mudahnya kita mengakses informasi, maka nilai-nilai spritual 'ilmu agama/akidah harus dijadikan landasannya sehingga hasrat lebih berkualitas sekaligus menjadi filter.

"Kita butuh sesuatu yang dapat mengimbangi 'menjadi filter' agar tidak tergerus arus digitalisasi yang berdampak negatif dalam penggunaan dan pemanfaatan teknologi itu sendiri," jelasnya.

Baca juga: Tentang Kota Ambon menurut Eko Poceratu?

Lanjutnya, sebagaimana pesan agama, dalam Q.S Ali Imran ayat 190

Arab latin: Inna fii khalqis-samaawaati wal-ardi wakhtilaafil-laili wan-nahaari la'aayaatil li'ulil-albaab.

Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal. (QS. Ali Imran: 190)

"Maksud dari ayat tersebut adalah semua ciptaan-Nya di alam semesta merupakan tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang berakal dan senantiasa menggunakan akal sehatnya untuk beriman kepada Allah SWT," ungkapnya.

Dijelaskan pula, selain itu, akal yang dimiliki manusia hendaknya dapat digunakan untuk merenungi tanda-tanda yang telah diberikan oleh Allah SWT berupa alam semesta yang diciptakan-Nya dengan indah untuk di kelola secara baik dan benar.

"intinya, Islam tidak melarang akan kemajuan tadi, tetapi jangan sampai kemajuan teknologi dapat membawa ki ta pada hal-hal yang buruk," tutupnya. (*) 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved