Kepemiluan
Ganjar Mahfud Dipastikan Kampanye di Maluku 29 Januari 2024, Bakal ke Masohi dan Banda Neira
Kedatangan Ganjar Mahfud didampingi masing-masing Ketua partai Politik, Timnas, Siti Atiqoh dan Alam Ganjar. Kampanye Akbar di Kota Ambon akan berlan
Penulis: Tanita Pattiasina | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiasina
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Pasangan Calon Presiden - Wakil Presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dipastikan akan melakukan kampanye akbar di Maluku, 29 Januari 2024 mendatang.
Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Koalisi Daerah Pasangan Ganjar Mahfud Provinsi Maluku, Benhur Watubun kepada wartawan, Kamis (26/1/2024).
"Kami ingin menginformasikan kepada saudara-saudara sekalian bahwa calon presiden yang diusung oleh PDI perjuangan, PPP, Hanura dan Perindo akan melakukan kampanye Akbar atau kampanye rapat umum di Kota Ambon pada tanggal 29 Januari 2024, yang berlangsung pada pukul 10.00 WIT," kata Watubun.
Kedatangan Ganjar Mahfud didampingi masing-masing ketua partai Politik, Timnas, Siti Atiqoh dan Alam Ganjar.
Kampanye Akbar di Kota Ambon akan berlangsung di Lapangan Merdeka Ambon, dan telah melalui mekanisme Kampanye KPU, serta izin dari pemerintah setempat.
"Oleh karena itu, kami berharap dukungan semua masyarakat Maluku khusus yang ada di Kota Ambon untuk datang berbondong-bondong membanjiri dan bergabung bersama dalam kampanye rapat umum yang dilakukan pada tanggal 29 Januari," jelasnya.
Baca juga: PDI-P: Berpihak ke Paslon Prabowo-Gibran Manifestasi Ambisi Kekuasaan Jokowi Tiga Periode
Selain itu, Ganjar Mahfud juga rencananya blusukan ke dua wilayah lainnya di Maluku usai kampanye.
Yakni ke Banda Neira dan Masohi.
"Ganjar di perkirakan tiba pada tanggal 29 pagi. sesudah kampanye, beliau akan mengunjungi, pertama pulau Banda Naira dan kedua kota Masohi, itu adalah dua alternatif pilihan nanti," tambahnya.
Dijelaskannya, di Banda Neira, Ganjar Mahfud akan bertemu dengan petani pala, nelayan untuk membahas masalah tanah yang ada di Banda.
"Karena itu tanah yang telah dikuasai kolonial, sehingga orang mau membangun harus ijin pemerintah. itu yang kita arahkan beliau selama disana. kemudian ke kota Masohi. jika cuaca memungkin beliau ke Banda, maka Masohi tidak lagi. jika Banda cuaca buruk dan tidak memungkin beliau kesana, maka salah satu alternatif beliau ke Masohi," tandasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.