14 Kasus Pencemaran Nama Baik Sepanjang Tahun 2023, Potensi Meningkat di Momen Pemilu 2024

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Kepolisian Daerah (Polda) Maluku mencatat total 14 kasus pencemaran nama baik sepanjang tahun 2023.

Angka tersebut turun 0,9 persen dibanding tahun lalu dengan total 16 kasus.

"Tahun 2022 ada 16 kasus dan tahun 2023 ada 14 kasus. Ada tahap 2 sudah dilimpahkan 1 kasus, kemudian proses penyelidikan 11 kasus dan restorative justice 2 kasus. Secara keseluruhan kasus ini turun 0,9 persen," kata Kapolda Maluku, Irjen Pol. Lotharia Latif, Kamis (4/1/2024).

Dengan begitu, Kapolda mengimbau agar masyarakat tidak melakukan tindakan yang berpotensi melakukan pencemaran nama baik atau ujaran kebencian terhadap seseorang tanpa dasar sehingga merugikan orang lain dan dapat di proses hukum bila terbukti.

Apalagi saat ini sudah momen mendekati Pemilu yang tentunya suhu politik pasti meningkat.

Baca juga: Simak! Ada Aturan Baru Debat Ketiga Pilpres 2024

Baca juga: Dulu Rumah dan Dapur di Negeri Hitu Terpisah, Ini Tujuannya

“Pada tahapan Pemilu masih saja ada provokasi-provokasi di media. Jadi saya imbau jangan melakukan pencemaran nama baik, maupun kampanye hitam yang merugikan orang lain,” terangnya.

Meski begitu, Lotharia mengaku pada momen Pemilu sejauh ini, situasi Kamtibmas di Maluku cukup aman dan kondusif.

Ia berharap, Pemilu tidak untuk memecah belah persatuan dan persaudaraan yang selama ini sudah dibangun bersama dan berjalan dengan cukup baik.

"Kita harus upayakan bahwa politik yang berjalan di Maluku adalah politik cerdas, politik yang membuat orang menjadi baik, partisipasi meningkat, dan Pemilu dapat berjalan aman dan lancar," ajaknya. (*)