Malra Hari Ini

Soal Kondisi Dapur Makanan Bergizi Gratis Berbelatung di Tual, Watubun Minta Hentikan Operasional

Permintaan tersebut menyusul temuan belatung di tembok dapur MBG yang terletak di Jalan Baldu Wahadat, Lorong Citra, tersebut.

Mesya Marasabessy
BENHUR WATUBUN - Ketua DPRD Maluku, Benhur Watubun saat diwawancarai, Selasa (17/6/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan

LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Ketua DPRD Provinsi Maluku, Benhur Watubun meminta hentikan sementara operasional dapur makanan bergizi gratis (MBG) yang dikelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di bawah Yayasan Pelangi Maluku, Kota Tual.

Permintaan tersebut menyusul temuan belatung di tembok dapur MBG yang terletak di Jalan Baldu Wahadat, Lorong Citra, tersebut.

"Kami minta untuk sementara dihentikan dahulu operasional dari dapur tersebut, sembari melakukan evaluasi menyeluruh terhadap temuan belatung," ungkapnya, Kamis (25/9/2025) usai menghadiri giat Bawaslu di Kantor Bupati Malra.

Menurutnya, jika higienitas dari dapur tidak terjamin, masih layakkah dapur MBG memproduksi makanan baru ribuan penerima manfaat.

"Program MBG ini perlu dievaluasi sebab sudah banyak keluhan dari masyarakat, bukan saja di Maluku tetapi juga berbagai daerah lain di Indonesia sehingga skema penyaluran MBG perlu dievaluasi," ujarnya.

Baca juga: DPRD Cecar Manajemen RSUD Masohi: Obat dan Jarum Suntik Masih Beli Diluar 

Baca juga: Berawal dari Ejekan Anak-anak, Perempuan di Ambon Ditahan karena Tebas Kepala Korban dengan Parang

Legislator dapil Tual, Malra dan Aru ini juga mengusulkan agar skema progam MBG ini diubah, yakni anggarannya langsung diberikan kepada orang tua siswa untuk mengolah makanan sendiri sesuai standar gizi.

"Berikan hak kepada orang tua, siswa untuk mengolah makanan sesuai standar gizi dan terjamin secara higienis agar terbebas dari masalah keracunan," kata Watubun.

Watubun juga menilai SPPG yang tidak becus dalam pengelolaan menu MBG.

"SPPG ini tidak berguna dan pihak yang mengelola MBG ini kurang teliti, sehingga makanan dimasak asal-asalan tidak higenis dan jauh dari pengawasan," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved