Mata Lokal

Inilah Pohon Paling Dilindungi Warga Hitu dan Kodam XVI Pattimura

Tidak hanya oleh warga Hitu, oleh Kodam IV Pattimura juga ‘Pasang Badan’ untuk pohon berusia ratusan tahun itu.

|
Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com
Pohon Palaka di Negeri Hitu, Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah menjadi pohon paling dilindungi. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula Pelu

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Pohon Palaka di Negeri Hitu, Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah menjadi pohon paling dilindungi.

Tidak hanya oleh warga Hitu, oleh Kodam XVI Pattimura juga ‘Pasang Badan’ untuk pohon berusia ratusan tahun itu.

“Terdapat sumber mata air untuk warga Hitu,” cetus Yoris Pelu ketika ditemui TribunAmbon.com, Kamis (21/12/2023).

Itu kemudian menjadi alasan pohon dengan ukuran 12 rentang tangan orang dewasa itu dijaga kelestariannya.

Terdapat sumber mata air yang keluar dari batu karang di bagian kiri dan kanan pohon setinggi kurang lebih 50 meter itu.

“Airnya dingin dan menyegarkan,” sambungnya.

Baca juga: 20 Tahun Berjualan Air Sageru, Tamtelahitu Mengais Rejeki di Momen Natal Tahun Baru

Baca juga: Perayaan Nataru dan Masa Kampanye Pemilu 2024 Bersamaan, Ribuan Pasukan Siap Pengamanan

Air disalurkan ke rumah warga menggunakan pipa, juga terdapat bak penampung air tidak jauh dari pohon.

Oleh Mendiang Letjen TNI Doni Munardo, pohon palaka seperti jadi simbol penghidupan, menyusul nilai gunanya selama ini.

Pohon kokoh itu pun dicatatkan dalam perlindungan Kodam saat dirinya menjadi Pangdam XVI Pattimura tahun 2015.

Setelah menjabat kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni mengirim lebih kurang 40.000 bibit pohon palaka dari Pulau Seram, Maluku, ke Jakarta, Selasa (17/11/2020) menumpangi KRI Teluk Amboina 503.

Pohon palaka akan digunakan untuk keperluan mitigasi bencana di kawasan pesisir di sejumlah wilayah Indonesia.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved