Ambon Hari Ini

Terkait Penjualan Totebag di Febis Unpatti, Mahasiswa Akuntansi: Bagian dari Kontribusi

Menurut mereka, penjualan totebag senilai Rp. 50 ribu untuk biaya pembuatan borang akreditasi merupakan kebijakan jurusan yang perlu diapresiasi.

Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Adjeng Hatalea
TribunAmbon.com / Jenderal Louis
AMBON: Mahasiswa Akuntansi akui tak keberatan dengan penjualan totebag oleh Jurusan Akuntansi, Febis Unpatti, Kamis (16/11/2023). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Dugaan pungutan liar (Pungli) di Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pattimura dibantah oleh mahasiswa akuntansi sendiri.

Menurut mereka, penjualan totebag senilai Rp. 50 ribu untuk biaya pembuatan borang akreditasi merupakan kebijakan jurusan yang perlu diapresiasi.

Hal tersebut merupakan bagian dari kontribusi mahasiswa akuntansi.

"Saya selaku mahasiswa Akuntansi angkatan 2023 tidak merasa keberatan dengan penjualan totebag dan map, karena menurut saya itu kontribusi kami untuk jurusan kami," ungkap salah seorang mahasiswa Akuntansi, Dea Soares kepada TribunAmbon.com, Kamis (16/11/2023) Sore.

Lanjutnya, penjualan tersebut bukanlah pungli seperti yang disampaikan para pendemo.

"Jadi menurut saya itu bukan pungli seperti yang isu-isu yang beredar," cetusnya.

Hal serupa juga disampaikan mahasiswa lainnya, Wiliam Sapakoly.

Menurutnya, pembelian totebag merupakan kewajiban mahasiswa untuk mendukung kemajuan Jurusan Akuntansi.

Pasalnya, jika akreditasi jurusan tak diurus, maka Jurusan Akuntansi terancam tutup.

"Kita selaku mahasiswa jurusan akuntansi menilai hal itu sebagai kewajiban dan juga tidak merasa terbebani," pungkasnya.

Dirinya menganggap aksi-aksi demo yang dilakukan secara anarkis menghambat kelancaran aktifitas di kampus termasuk proses belajar mengajar.

Baca juga: Dugaan Pungutan Liar, Puluhan Mahasiswa Kembali Aksi Demo di Febis Unpatti

Apalagi yang berdemo bukanlah mahasiswa dari Jurusan Akuntansi.

"Aksi demo itu mengganggu aktifitas perkuliahan kita, takutnya aksi-aksi tersebut menimbulkan kericuhan antar mahasiswa, takutnya kita yang tidak terlibat ikut terkena imbasnya. Karena yang berdemo kemarin itu tidak ada mahasiswa Akuntansi," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, puluhan mahasiswa kembali menggelar aksi demo di halaman Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Febis, Universitas Pattimura (Unpatti), Senin (13/11/2023).

Pantauan TribunAmbon.com sekitar pukul 12.30 WIT di lokasi, terlihat puluhan mahasiswa berorasi terkait adanya dugaan pungutan liar yang terjadi di Jurusan Akuntansi.

Massa menyalakan api pada tumpukan kayu dan kardus bekas tepat di tengah halaman fakultas.

Sementara pada depan pintu samping, massa membakar ban bekas.

Sontak asap pekat meliputi gedung-gedung Fakultas.

Peristiwa itu menjadi pusat perhatian seluruh mahasiswa termasuk para dosen dan pegawai.

Bahkan aktivitas perkuliahan terhenti lantaran aksi yang semakin memanas.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved