Daftar Kepala Daerah yang Dipecat PDIP Buntut Dukung Saingan Politik, Termasuk Gubernur Murad Ismail

Partai berlogo kepala banteng itu sebelumnya sudah pernah melakukan pemecatan kepada kadernya yang menjabat kepala daerah.

Kolase Tribunnews.com
Kolase Tribunnews: (Kiri-kanan atas) Eks Wali Kota Surabaya, Emil Dardak; Gubernur Maluku, Murad Ismail; Wakil Bupati Grobogan Bambang Pujiyanto; Mantan Pj Wali Kota Medan, Akhyar Nasution; (Kiri-kanan bawah) Eks Bupati Bangli, I Made Gianyar; Eks Bupati Semarang, Mundjirin; dan Eks Wakil Gubernur Jawa Tengah, Rustriningsih. 

Murad pun disebut menuliskan surat pernyataan seusai pemecatan dirinya, dirinya disebut-sebut mengucapkan terima kasih pada Ketum PDIP Megawati, mengutip Kompas.com.

- Eks Bupati Bangli I Made Gianyar

Ada juga mantan Bupati Bangli, I Made Gianyar, didepak dari PDIP lantaran mendukung adiknya, I Made Subrata, yang maju sebagai calon bupati pada Pilkada Bangli 2020.

Saat itu, I Made Subrata bersama Ngakan Kutha Parwata diusung oleh Golkar, NasDem, dan Gelora. Sementara, I Made Subrata sendiri merupakan kader Golkar.

- Wakil Bupati Grobogan Bambang Pujiyanto

Lantas ada Wakil Bupati Grobogan, Jawa Tengah, Bambang Pujiyanto yang sebelumnya tercatat sebagai kader PDIP secara mengejutkan mengumumkan hengkang ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dan dirinya juga telah dipecat dari PDIP lantaran langkahnya tersebut.

Pria yang akrab disapa Totok ini meloncat ke kendaraan politik baru lantaran dikabarkan bersiap mencalonkan diri sebagai bupati Grobogan pada kontestasi Pilkada 2024.

- Eks Bupati Semarang Mundjirin

Eks Bupati Semarang Mundjirin pernah dipecat dari kader PDIP.

Hal ini menurut Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Semarang The Hok Hiong, lantaran Mundjirin dianggap melanggar perintah partai soal Pilkada 2020.

Di Pilkada 2020, PDIP Kabupaten Semarang bersama PKB, Partai Demokrat dan Hanura di Pilkada Kabupaten Semarang mengusung Ngesti Nugraha-Basari.

Namun, istri Mundjirin yakni Bintang Narsasi ternyata juga maju dan berpasangan dengan Gunawan Wibisono.

Pasangan ini diusung PKS, PPP, Gerindra, Golkar, Nasdem dan PAN.

Menurut Hok, hal itu dianggap partai sebagai pembangkangan atas perintah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved