Ternyata Ini Kunci Keharmonisan Johan Gonga dan Muin Sogalrey Pimpin Kepulauan Aru Selama 2 Periode

Johan Gonga dan Muin Sogalrey mungkin satu di antara sedikit bupati dan wakil bupati yang harmonis.

Ist
Bupati dan wakil Bupati Kepulauan Aru selalu terlihat harmonis. 

TRIBUNAMBON.COM -- Sebagian besar kepala daerah di Indonesia bentrok dengan wakil.

Mereka pecah kongsi saat menjabat. Koordinasi antara kepala daerah dan wakil buruk. Pengawasan pun kerapterabaikan.

Namun, ada pengecualiannya dari Kabupaten Kepulauan Aru.

Johan Gonga dan Muin Sogalrey mungkin satu di antara sedikit bupati dan wakil bupati yang harmonis, mengetahui peran masingmasing, dan saling mengisi dalam menjalankan roda pemerintahan

Selama menjabat, keduanya tak pernah ada konflik dan selalu bersinergi dalam melayani masyarakat.

"Kuncinya saya sebagai wakil bupati harus sadar diri. Kesadaran diri posisi dan wewenang itu sesuai dengan amanah undang-undang," ungkap Muin Sogalrey di ruangannya, Selasa (14/11/2023).

Muin menambahkan, selain kesadaran diri, sesuai amanah undang-undang tetapi juga butuh sikap keterbukaan dan komunikasi yang baik.

"Kunci yang kedua adalah komunikasi yang terbuka. Dan selama ini saya praktekan dan jalankan dengan konsisten. Saya selalu berkomunikasi dengan Pak Bupati, demikian juga sebaliknya. Dan tidak hanya komunikasi tetapi komunikasi yang terbuka dan jujur," ungkap Muin.

Menurut Muin yang selama ini sering menjadi penyebab retaknya hubungan antara bupati dan wakil bupati soal proyek dan jatah kepala dinas.

"Akan tetapi terkait dua persoalan tersebut selama ini, selama dua periode dapat kami selesaikan dengan baik. Dan itu kuncinya di kesadaran diri sebagai wakil bupati dan komunikasi yang terbuka dan jujur," kisah Muin.

Muin mengisahkan selama dua periode urusan proyek dan jatah kepala dinas selalu saya sampaikan ke tim sukses dan masyarakat pendukung bahwa kebijakan serta keputusan bupati adalah juga kebijakan wakil bupati.

"Dan soal ini pasti selalu ada peluang untuk diadudomba. Tapi kami bisa atasi dengan komunikasi yang terbuka. Jika ada yang datang ke saya, setelah ketemu saya langsung sampaikan ke bupati sehingga tidak bisa diadudomba. Dan sebaliknya jika ada yang ketemu bupati, selalu bupati sampaikan kepada saya selaku wakil bupatinya," ungkap Muin.

Lebih lanjut, Muin menegaskan bahwa dirinya selalu mengingatkan dan menyadarkan para tim sukses dan masyarakat pendukung bahwa semua kebijakan harus sesuai dengan aturan.

"Soal proyek silakan ikuti proses lelang. Terkait jabatan silakan ikuti proses seleksi. Semua sesuai aturan," ungkap Muin.

Eks Politisi PKS yang kini hijrah ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengatakan, pengalamannya  selama tiga periode di DPRD, dan dua periode Wakil Bupati telah banyak menempah dirinya untuk tetap menjaga keharmonisan dengan bupati sampai masa akhir jabatan.

"Kalau bupati dan wakilnya tidak harmonis, masyarakat yang rugi. Karena itu, saya selalu sadar diri posisi sebagai wakil bupati sesuai amanat undang-undang, bangun komunikasi yang terbuka dan konsisten," ungkap Muin.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved