Info Daerah

Minyak Tanah Langka di Langgur - Maluku Tenggara, Capai Rp 40 Ribu Per 5 Liter

Salah satu warga Langgur Tutratan mengaku, sudah satu bulan terakhir terjadi kelangkaan yang berimbas ke sulitnya mendapatkan minyak tanah.

|
Penulis: Megarivera Renyaan | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Megarivera Renyaan
Seorang warga membawa jerigen kosong hendak membeli minyak tanah. Mitan langka, 5 liter dibanderol Rp 40 ribu, Selasa (7/11/2023) 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Minyak tanah terpantau langka dan mahal di Langgur hingga pelosok ohoi (Desa) di Kabupaten Maluku Tenggara.

Harga bahan bakar rumahan itu pun tembus Rp. 40 ribu per satu jerigen atau setara 5 liter.

Salah seorang warga Langgur Tutratan mengatakan, kelangkaan minyak tanah terjadi sudah satu bulan terakhir.

"Sebelumnya 1 jerigen dibanderol Rp. 20 ribu hanya saja melonjak drastis di tingkat pengecer," ujarnya.

Dikatakan, saking sulit mendapatkan minyak tanah, sejumlah pangkalan menggunakan sistem pembelian dengan menggunakan Kartu Keluarga.

Cara itu guna pembatasan pembelian dalam jumlah besar.

Baca juga: Video Asusilanya Beredar, Pengacara Barbalina Matulessy dan Selingkuhanya Kini Ditetapkan Tersangka

Baca juga: Dosen Uningrat Barbalina Matulessy Dilaporkan Selingkuh, Rektor Belum Tahu

"Bahkan ada yang sengaja membeli dari pangkalan kemudian di jual kembali dengan harga yang tak masuk akal," kesalnya.

Lanjutnya, terkadang kami yang sudah antri pun harus mengalah karena tidak kebagian jatah minyak tanah, padahal notabene digunakan untuk kebutuhan dapur bukan yang lain-lain.

Dirinya pun berharap pemerintahan daerah melalui dinas terkait dapat merespon keluhan masyarakat.

"Mestinya dinas terkait dapat segera menindaklanjuti ihwal permasalahan ini, sudah satu bulan lebih terjadi kelangkaan namun nampaknya dinas teknis lambat merespon." Ucapnya.

Kepala Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag) Arsyad Jabkenyanan yang dihubungi TribunAmbon.com belum memberikan penjelasan terkait kelangkaan mitan.

"Nanti saya liat datanya dulu ya, kalau sudah ada saya hubungi untuk berikan keterangan," tandasnya santai. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved