Anti Kekerasan Seksual
Kampanye Anti Kekerasan Seksual, Puluhan Mahasiswa Evav Aksi Bungkam di Kampus Unpatti
Pantauan TribunAmbon.com sekitar pukul 12.00 WIT di lokasi, terlihat puluhan mahasiswa Evav memegang sejumlah poster dan spanduk berisi kecaman terhad
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Evav (HIME) Universitas Pattimura menggelar aksi bungkam.
Aksi dimulai di depan Pujasera kampus orang basudara itu.
Pantauan TribunAmbon.com sekitar pukul 12.00 WIT di lokasi, terlihat puluhan mahasiswa Evav memegang sejumlah poster dan spanduk berisi kecaman terhadap kasus kekerasan seksual yang kerap terjadi di Maluku.
Nampak beberapa perempuan yang terlibat dalam aksi tersebut, menyilangkan lakban hitam di mulut.
Tertulis dalam salah satu poster yang mereka bawa 'Stop Pelecehan Seksual'.
Mereka juga meminta agar kasus kekerasan seksual diusut hingga tuntas, agar keadilan bagi korban dapat ditegakkan.
Setelah 30 menit berlalu, mereka kemudian berjalan long march menuju ujung Jembatan Merah Putih.
Kemudian berputar menuju ke Bundaran Leimena, Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon.
Ketua Bidang Keperempuanan Himpunan Mahasiswa Evav (HIME), Aisyah Renyaan mengatakan bahwa aksi yang dilakukan menyongsong Hari Anti Kekerasan Seksual.
Baca juga: Bupati Thaher Hanubun Dikabarkan Nikahi Korban Kekerasan Seksual, IMW: Bukti Polisi Gagal
"Aksi ini dalam rangka menyongsong hari 16 hari anti kekerasan seksual kepada perempuan yang nanti puncaknya pada tanggal 10 Desember bertepatan dengan hari HAM Nasional. Sekaligus memperingati Internasional Womens Day nantinya," ungkapnya saat diwawancarai TribunAmbon.com, Rabu (27/9/2023).
Dijelaskan, Mahasiswa Evav resah akan kasus kekerasan seksual yang terus bergulir.
Termasuk kasus yang menyeret nama Bupati Malra, Thaher Hanubun.
"Aksi ini murni dari keresahan atas segala macam kasus Kekerasan Seksual, bukan saja kasus yang dilakukan terduga Bupati Malra saja tapi juga kasus yang ada dalam instansi-instansi pendidikan," tandasnya.
Adapun aksi bungkam ini merupakan bagian dari protes terhadap kebijakan yang tidak pro terhadap korban, juga stereotip atau pandangan negative terhadap perempuan.(*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.