Ambon Hari Ini

DPRD Buru Kunker Resmi ke Lokasi Pengeboran Panas Bumi PT. Ormat Geotermal Indonesia

Tujuan dilakukannya kunjungan kerja resmi ini adalah untuk melihat secara langsung aktivitas dari PT Ormat Geothermal yang sedang melakukan eksplorasi

Penulis: Fajrin S Salasiwa | Editor: Fandi Wattimena
Sumber; DPRD Buru
Anggota DPRD Kabupaten Buru lakukan kunjungan kerja resmi ke lokasi pengeboran panas bumi PT.Ormat Geotermal Indonesia, Desa Wapsalit, Kecamatan Lolongguba. Senin (28/8/2023) 

Laporan Wartawan Tribunambon.com, Fajrin S Salasiwa

NAMLEA, TRIBUNAMBON.COM - DPRD Buru kunjungan kerja ke lokasi pengeboran panas bumi PT. Ormat Geotermal Indonesia (OGI) di desa Wapsalit, Kecamatan Lolongguba Kabupaten Buru, Senin (28/8/2023)

Kepada TribunAmbon.com, ketua DPRD Buru Rum Soplestuny menjelaskan, kunker dilakukan untuk melihat langsung aktivitas eksplorasi panas bumi serta kondisi warga di sekitar area pengeboran.

"Tujuan kunjungan kerja resmi kami adalah untuk memantau langsung dilapangan aktivitas dari PT. OGI yang sedang dalam tahap ekspolarasi panas bumi di desa Wapsalit serta kami juga sekaligus melihat kondisi warga di sekitar perusahan," Ujar Soplestuny kepada Tribunambon.com,Selasa (29/8/2023).

“Kemarin saya bersama teman-teman anggota DPRD Kabupaten Buru melakukan kunjungan kerja resmi di PT. Ormat sebagai tindaklanjut dari demo yang dilakukan
warga masyakat,” lanjut Soplestuny.

Saat kunker, wakil rakyat ditemui Walda Haritanto selaku Kepala Teknis PT.Ormat Geothermal Indonesia dan didampingi Roby Nurlatu selaku humas perusahaan.

Baca juga: Bodewin Wattimena Perintahkan segera Pecat ASN yang Curi Rp.117 Juta di Kantor DPRD Ambon

Baca juga: Ternyata Jasa Nakes RSUD Haulussy Ambon Belum Dibayar Rp 21,6 Miliar Sejak 2020

Haritanto memastikan, PT. OGI telah memiliki perjanjian tertulis dan proses penyewaan lahan sudah selesai dengan pemilik lahan dari keluarga Wael.

Sehingga kewajiban perusahan baik kepada pemerintah maupun kepada pemilik lahan dari keluarga Wael dan lainnya sudah dipenuhi.

"sebelum perusahan bekerja sudah dilakukan pertemuan dengan enam puluh lebih tokoh adat, raja kayeli sekaligus Camat Kaiyeli Fandi Wael, dan Camat Lolongguba," jelasnya.

Pihaknya pun telah melakukan pertemuan dan sosialisasi dengan seluruh tokoh-tokoh adat sebelumnya.

“Kami sudah empat kali melakukan pertemuan dan sosialisasi dengan seluruh tokoh adat dataran tinggi serta dataran rendah, dan tidak ada masalah”,tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved