Maluku Terkini
Dukung Kemajuan Pendidikan Lewat TJSL, PLN UIW MMU Beri Bantuan Fasilitas IT bagi SD Inpres 24 Ambon
Bantuan yang diberikan berupa 1 unit bangunan yang diperuntukkan sebagai ruang Information and Technology (IT), laptop, printer, dan perlengkapan meja
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - PT PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) memberikan bantuan fasilitas sekolah kepada SD Inpres 24 Ambon, Selasa (23/8/2023).
Bantuan yang diberikan berupa 1 unit bangunan yang diperuntukkan sebagai ruang Information and Technology (IT), laptop, printer, dan perlengkapan meja kursi di sekolah tersebut.
"Bantuan yang disalurkan ini bagian dari tanggung jawab perusahaan dalam kerangka program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), terutama dalam mendorong perkembangan dunia pendidikan, khususnya di wilayah kerja kami," tutur Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula.
Awat menyebutkan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan pihaknya, pihaknya mendapati sebuah ruangan lama yang pernah dibangun di SD Inpres 24 Ambon, namun mangkrak.
Kontruksi bangunan yang dirasa tidak tahan gempa, PLN kemudian membangun kembali dengan material baru.
Melihat kebutuhan krusial sekolah tersebut, bangunan itupun dialih fungsikan sebagai ruang IT.
Baca juga: Siaga Kelistrikan, PLN Siap Sukseskan Rangkaian HUT ke-78 RI dengan Kualitas Listrik Terbaik
"PLN survey bangunan lama yang pernah dibangun sekolah namun mangkrak. Nah, kami bangun baru dikarenakan konstruksi yang dirasa tidak tahan gempa, sehingga lebih layak untuk digunakan" sebutnya.
Dia berharap, melalui bantuan tersebut, SD Inpres 24 Ambon lebih melek IT dan bisa melahirkan generasi bangsa yang cerdas dan memiliki kemampuan yang mumpuni di masa mendatang.
Sementara itu, Kepala SD Inpres 24 Ambon, Mariam Dasfordate mengapresiasi PLN yang turut mewujudkan impian sekolah dalam hal pengadaan ruang IT bagi siswa-siswi.
"Kami memiliki 176 siswa. Kurangnya ruang kelas membuat kami mengatur kelas bergantian, pagi dan siang bagi siswa. Fasilitas meja kursi yang minim juga membuat anak-anak terpaksa duduk berdua di satu kursi," akunya.
Hal yang paling menantang, diakuinya, ketika masa Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tiba.
Pihak sekolah terpaksa bergabung bersama sekolah yang memiliki ruangan dan fasilitas IT.
Sebab, di tahun-tahun sebelumnya SD Inpres 24 Ambon tidak memiliki ruang khusus IT beserta fasilitas nya.
"Sebelumnya kami tidak punya ruang IT, jadi ketika masa kamu UNBK, kami gabung dengan sekolah lain, jadi kami tidak mandiri dalam hal pelaksanaan UNBK," kata dia.
Selain itu juga, sekolah menerapkan kurikulum Merdeka Belajar, yang tentunya harus didukung dengan fasilitas IT.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.