Guru Dibuli
Guru di Maluku Dibuli: Kunci Motor Diambil Hingga Disoraki Belasan Siswa
Aksi para siswa itu pun terekam kamera SmarthPhone dan videonya diunggah di media sosial oleh akun facebook Dhyka Gamal.
Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar
MASOHI, TRIBUNAMBON.COM – Belasan Siswa mengerjai seorang guru yang hendak mengendarai motornya.
Aksi para siswa itu pun terekam kamera SmarthPhone dan videonya diunggah di media sosial oleh akun facebook Dhyka Gamal.
Dalam video berdurasi 31 detik itu, tampak kunci sepeda motor milik guru diambil salah seorang murid.
Lantas ketika guru mencoba mengambil kunci sepeda motor, dia kemudian disoraki oleh belasan siswa.
“Seng (Tidak) bisa pulang,” sorak para siswa berulang kali.
Kemudian kunci kendaran baru diberikan oleh siswa setelah guru tersebut meminta berulang kali.
Penelusuran TribunAmbon.com, guru yang dibuli bernama Maryam Latarissa, dia adalah Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 15 Maluku Tengah.
Kejadian berlangsung di area parkiran sekolah, Senin (14/8/2023) saat para siswa Tengah berunjukrasa.
Aksi para siswa ini buntut sejumlah kebijakan yang diberlakukan sekolah.
Mulai dari penunjukan Ketua Osis tanpa melibatkan Majelis Perwakilan Kelas sekolah hingga larangan berpendapat.
Selain penunjukan Ketua Osis dan larangan berpendapat, pengangkatan Ketua Gudep Pramuka juga disebut menyalahi aturan, pasalnya masa bakti ketua Gudep yang lama masih tersisa satu tahun.
"Ini keputusan yang melanggar aturan harusnya keputusan itu lewat Musyawarah Gugus Depan," kata salah seorang pengunjukrasa, Taslim Juliansyah.
Baca juga: Puluhan Siswa SMA 15 Malteng Demo Pihak Sekolah, Menolak Kebijakan Sepihak
Berikut poin tuntutan para siswa;
Pembuatan tata tertib tidak sesuai dengan mekanisme yang seharusnya disusun melalui rapat MPK.
Kedua, Ada salah satu poin dalam aturan yaitu dilarang demo.
Ketiga, Keterlambatan siswa dibiarkan, tidak dapat menyelesaikan persoalan ini.
Keempat, sangat tempramental dan sering menganggu peroses pembelajaran
Kelima, kami khawatir program OSIS tidak berjalan dengan baik.
Keenam, keterlambatan info dengan paksaan
Ketujuh, tidak bisa menjaga perasaan siswa.
Kedelapan, Melangsungkan Apel sesuka hati.
Kesembilan, keadaan sekolah yang tidak kondusif saat pembelajaran dilaksanakan, banyak siswa berkeliaran di luar saat jam belajar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.