Maluku Hari Ini

Pembalap Roda Dua Maluku Minta Pemerintah Sediakan Sirkuit Permanen

Dirinya mencontohkan, saat ikuti Pra-PON 2023 di Sirkuit Sentuh, Jawa Barat, keempat pembalap yang mewakili Maluku gagal total.

Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Adjeng Hatalea
TribunAmbon.com / Jenderal Louis
Para pembalap Maluku minta pemerintah segera buat sirkuit permanen, Rabu (9/8/2023). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Para pembalap roda dua meminta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku bisa segera membangun sirkuit permanen.

Hal itu diungkapkan salah satu pembalap Pra-PON 2023 perwakilan Maluku, Harold Mailoa (20) kepada TribunAmbon.com, Rabu (9/8/2023).

"Kami mewakili seluruh pembalap roda dua di Maluku meminta agar pemerintah bisa menyediakan atau membangun sirkuit yang permanen," ucapnya.

Sebab, selama ini event balapan yang berlangsung di Maluku hanya menggunakan sirkuit dadakan.

"Kalau ada sirkuit permanen tentu kita bisa latihan lebih sering, pastinya kesiapan kita untuk menghadapi balapan daerah maupun nasional lebih baik," ungkapnya.

Dirinya mencontohkan, saat ikuti Pra-PON 2023 di Sirkuit Sentuh, Jawa Barat, keempat pembalap yang mewakili Maluku gagal total.

"Kami kemarin empat orang yang mewakili Maluku tidak sempat persiapan saat balapan Sentul karena di Maluku tidak ada sirkuit permanen untuk latihan. Akhirnya kami semua tidak ada yang lolos," tuturnya.

Tak hanya menyoal sirkuit, perhatian pPemprov Maluku kepada para atlet juga tidak maksimal.

Hal itu berbanding terbalik dengan para atlet dari provinsi lainnya.

Baca juga: Marsholandi Juara Umum Open Ina Ama Road Race Championship 2023

Dijelaskan, atlet dari Maluku Utara yang merupakan tetangga dekat sudah berulangkali latihan di Sentul sebelum race.

"Kemarin saat ikut pra-PON kita datang langsung ikut balap, berbeda dengan atlet-atlet dari provinsi lain yang mana mereka di ikutkan sekolah balap sehingga bisa lebih rutin latihan di Sentul. Kami dari Maluku tidak ada latihan sama sekali," jelasnya.

Permintaan akan sirkuit permanen di Maluku tak hanya datang dari pembalap.

Manager tim Mempersatukan HRS Salut, Allan Lohy juga meminta hal demikian.

"Kami meminta kepada pemerintah Provinsi Maluku untuk bisa membangun sirkuit permanen, karena melalui sirkuit permanen bisa meningkatkan skill buat anak-anak Maluku. Adanya sirkuit permanen bisa melatih skill, teknik dan segala hal terkait balapan," ungkapnya.

Dirinya membandingkan dengan daerah-daerah sekitar seperti di Papua yang memiliki 4 Sirkuit bahkan di Sulawesi juga sudah punya banyak sirkuit permanen.

Hal serupa juga ada di Maluku Utara, Provinsi yang hanya berseberangan dengan Maluku.

"Kalau mau bandingkan dengan Papua, mereka punya 4 sirkuit, Sulawesi apalagi sudah banyak sekali. Maluku Utara bahkan sudah ada dua sirkuit permanen, kita di Maluku yang mana provinsi lebih tua tapi tidak ada sirkuit," keluhnya.

Dikatakan, Animo pada event balapan di Maluku lebih tinggi dibanding Maluku Utara.

Harusnya Pemerintah Maluku melihat hal ini sebagai sebuah tanggung jawab besar untuk membangun sirkuit permanen.

"Bahkan animo event balapan di Maluku lebih tinggi dibandingkan Maluku Utara, pemerintah kan harusnya sadar akan hal ini," tandasnya.

Selain itu, Lohy kecewa akan janji-janji manis pemerintah yang katanya akan membangun sirkuit.

"Sudah pernah ada janji-janji sirkuit dari tahun 2000an oleh pemerintah namun selama 20 tahun ini tidak pernah terealisasi," tutupnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved