Pasokan Sembako Terganggu Pasca Jembatan Kawanua Putus, Saulatu Minta Pemprov Segera Intervensi
Halimun Saulata mendesak Pemerintah Provinsi untuk intervensi cari solusi memasok sembako ke wilayah Kecamatan Tehoru dan sekitarnya.
Penulis: Tanita Pattiasina | Editor: Salama Picalouhata
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiasina
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Anggota DPRD Provinsi Maluku dapil Maluku Tengah, Halimun Saulata mendesak Pemerintah Provinsi untuk intervensi cari solusi memasok sembako ke wilayah Kecamatan Tehoru dan sekitarnya.
Pasalnya, stok sembako mulai terbatas di wilayah tersebut pasca Jembatan Wae Kawanua ambruk pada Senin (10/7/2023).
Di wilayah tersebut terdapat puluhan desa yang menggantungkan akses mobilisasi dari jembatan tersebut.
Terbatasnya sembako juga menyebabkan harga pasar mulai meningkat.
"Yang kami minta dari Pemerintah Daerah bagaimana mengatasi kebutuhan sembilan bahan pokok, pada desa-desa yang terisolir akibat putusnya jembatan tersebut,” kata Saulatu kepada wartawan, Rabu (19/7/2023).
Baca juga: Ambon Rawan Pencurian! Polisi Minta Warga Waspada Saat Parkir Motor, Apalagi di Malam Hari
Menurutnya, pemerintah provinsi Maluku harus segera bersinergi dengan pemerintahan Kabupaten untuk bersama-sama mencari solusi atas keadaan tersebut.
Dijelaskannya, hingga saat ini warga masih mengeluhkan terhambatnya distribusi barang akibat arus transportasi ke wilayah itu terhenti.
“Pemda harus segera melakukan langkah-langkah jangka pendek, bagaimana mengatasi situasi ini, bagaimana caranya agar beras, minyak tidak meroket tajam. Sampai saat ini belum ada upaya pemerintah daerah untuk mengatasi masalah ini, padahal masyarakat mulai resah dengan terhambatnya arus transportasi ke wilayah itu," ujarnya.
Saulatu berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan yang rusak itu agar arus transportasi kembali normal, bukan hanya Pemda Malteng juga tanggung jawab dari Pemerintah Provinsi Maluku.
"Jembatan ini merupakan jantungnya akses transportasi dari dua kabupaten, Malteng dan SBT kami berharap upaya preventif segera dilakukan,” tandasnya.
Sebelumnya, warga mengatakan distribusi sembako dengan tujuan sebagian Desa di wilayah Kecamatan Tehoru dan Kecamatan Telutih juga warga Kecamata Siwalalat Kabupaten SBT terhenti.
Hasil produksi cengkih, palah dan kopra milik pelaku usaha juga tidak bisa distribusi ke Kota Masohi ataupun ke Ambon.
"(Sejak 9 Juli) sampai saat ini distribusi kebutuhan sembako ke arah Telutih Maluku Tengah, serta ke Kecamatan Siwalalat dan Werinama Kabupaten SBT masih terhenti.
Produk milik pelaku usaha seperti cengkeh, pala dan kopra itu tidak bisa didistribusi ke Masohi ataupun ke Ambon dampak dari jembatan roboh," kata Camat Tehoru, Rusman Angkotasan di Tehoru Kamis (13/7/2023).
Bupati Fachri Respon Keluhan Warga, Harga Paket Sembako Turun Jadi Rp. 70 ribu Per Kilo |
![]() |
---|
Luapan Banjir Kawanua Surut, Longsor di Yahelisa Teratasi, Kapolsek Tehoru: Bisa Dilalui Kendaraan |
![]() |
---|
Akses Jalan Trans Seram Malteng-SBT Longsor, Kapolsek Tehoru Imbau Warga Hati-hati |
![]() |
---|
Harga Sembako di Malra Stabil, Pedagang Akui Stok Aman Sampai Beberapa Bulan Kedepan |
![]() |
---|
Fadli Toisuta Bagi-bagi Sembako ke Warga dan Kaum Dhuafa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.