Rekayasa Lalu Lintas
Keluhkan Rekayasa Lalin di Jalan Tulukabessy, Pengendara: Malah Makin Macet
Kepada TribunAmbon.com, salah seorang pengguna jalan itu, Bima mengatakan bahwa penguraian kemacetan tak begitu efektif, malah menambah kemacetan pada
Penulis: M Fahroni Slamet | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Fahroni Slamet
AMBON,TRIBUNAMBON.COM - Uji Rekayasa Lalu Lintas (Lalin) demi menguraikan kemacetan di ruas Jalan Tulukabessy Kota Ambon dinilai tak begitu efektif di hari pertama penerapannya, Senin (17/07/2023).
Hal itu diutarakan beberapa pengguna jalan tersebut.
Kepada TribunAmbon.com, salah seorang pengguna jalan itu, Bima mengatakan bahwa penguraian kemacetan tak begitu efektif, malah menambah kemacetan padahal baru masuk pada hari pertamanya.
"Baru tahu kalau ini ada rekayasa lalin, tapi kayaknya malah tambah macet, padahal baru hari pertama," kata Bima.
Kata dia, sebelumnya lalu lintas tak begitu macet seperti hari ini.
"Kayaknya yang kemarin-kemarin itu oke-oke saja, ini kayak tambah macet," lanjutnya.
Senada dengan Bima, salah seorang pengendara, Iwan mengatakan bahwa kebijakan pengurairan harusnya mempertimbangkan jarak tempuh pengendara lain.
"Ini sudah bagaimana ini, kita bingung mau turun dari arah Karpan tidak masuk kedalam Tulukabessy langsung, kita putar makin jauh, ketemu macet juga," katanya.
Baca juga: Ratusan Sopir Angkot Padati Balai Kota Ambon tuk Protes Rekayasa Lalin di Jl Tulukabessy
Kemudian dia berpendapat agar kebijakan ini tak usah dipertahankan dan lalin harus dikembalikan ke jalur semulanya.
"Kayaknya mesti dihapus saja, tidak begitu bagus, selain kita terbiasa dengan jalur yang lama, kita juga cepat sampai tujuan, padahal baru hari ini diterapkan, baiknya di hapus saja," lanjutnya.
Selain itu, Ican salah seorang pengguna Angkutan Kota (Angkot) mengatakan, hal ini hanya menyebabkan banyaknya kerugian untuk para sopir angkot.
"Tadi sempat liat demo, dan juga beberapa angkot yang macet, kayanya memang gara-gara ini banyak angkot yang mogok karan mereka susah penghasilan, kita ini penumpang oke-oke saja, cuman kayaknya nanti bakal ada keributan antar supir lah karena memang ini tidak begitu efektfi," katanya.
Selain itu, kebijakan penguraian kemacetan di Jalan Tulukabessy hanya akan berjalan selama 10 hari saja, yakni sampai dengan Jumat (28/07/2023).(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.