Pesan Damai
Ratusan Remaja Lintas Agama Tebar Pesan Damai Lewat 100 Tangkai Bunga Mawar
Agenda tebar pesan damai ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan Remaja Bakumpul Lintas Iman Tahun 2023 yang digelar oleh GPM Klasis Pulau Am
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Ratusan remaja muslim dan kristen menebar pesan damai lewat 100 bunga yang diberikan kepada setiap pengendara yang melintas.
Aksi para remaja berlangsung di kawasan Tapal Kuda, Jalan Dr. Malaihollo, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Kamis (22/6/2023).
Agenda tebar pesan damai ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan Remaja Bakumpul Lintas Iman Tahun 2023 yang digelar oleh GPM Klasis Pulau Ambon.
Pantauan TribunAmbon.com sekitar pukul 16.00 WIT di lokasi, terlihat para remaja begitu bersuka cita memberikan pesan damai kepada para pengendara yang melintas.
Selain memberikan bunga mawar, mereka juga menempelkan stiker berisi narasi damai 'Beta biking hidop bae-bae par rawat beta pung bumi'.
Nampak juga raut senyum diantara mereka yang menerima bunga dari para remaja.
Baca juga: Ratusan Remaja Masjid dan Gereja Bakumpul Lintas Iman yang Digelar GPM Klasis Pulau Ambon
Pdt. Nn. G. Melsasail mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan agar para remaja berani untuk membuat hidup lebih baik.
Kemudian pesan damai itu disebarkan dengan penuh keberanian bagi masyarakat.
"Ide katong adalah anak itu berani biking hidop bae-bae dan ketika mereka membawa bunga mawar dan juga stiker yang didalamnya bertuliskan ajakan untuk hidup baik-baik itu tandanya kalau hidup baik berarti tidak berkelahi, tidak saling curiga, tidak ada yang saling tidak menghormati, menghargai dan lain-lain," ucapnya kepada TribunAmbon.com, Kamis (22/6/2023).
Dirinya berharap, agar anak-anak berani menunjukkan eksistensi mereka dalam hal-hal kebaikan demi kedamaian untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Baca juga: GPM Klasis Pulau Ambon Gelar Sosialisasi Penanganan Sampah Rumah Tangga
"Harapan kami adalah anak-anak ini berani untuk terjun kedunia tanpa harus takut bahwa mereka tidak diterima oleh dunia. Jadi remaja diberi ruang untuk berani mandiri, berani tampil ke jalan, berani menunjukkan bahwa dia remaja teratur, tidak bikin onar dan tidak mengikuti hal-hal yang buruk, berani untuk menjadi remaja yang mau buat hal baik dalam hidup," ungkapnya.
Menurutnya, bunga dan narasi menjadi simbol dari remaja yang siap menghadapi dunia dengan kecerdasan dan iman.
"Oleh karena itu yang terbaik dari diri harus dibagikan ke orang lain dan hal itu simboliskan dengan bunga tetapi juga dengan narasi-narasi keberanian untuk menjadi remaja yang siap dan sigap, cerdas tapi juga beriman untuk bagaimana terjun dalam era globalisasi yang menawarkan banyak hal," jelasnya.
Sementara itu, salah seorang remaja muslim, Nurain Rumaratu mengaku senang.
Pasalnya, dalam keperbedaan agama mereka mampu bersatu untuk menyuarakan pesan damai.
"Saya muslim, dia kristen tapi kami semua punya satu tujuan untuk kedamaian di Maluku. Hal itu terlihat dari kebersamaan dan kekompakan yang kamj tunjukkan lewat bunga dan stiker yang kami bagikan kepada masyarakat," tuturnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.