Ambon Hari Ini
Jangan Khawatir Kehabisan BBM di Jalanan Kota Ambon: Ada Lebih Dari 50 Pengecer Standby
Bukan hanya di jalanan utama pusat kota, penjual bensin eceran pun menyebar hingga ke jalanan pemukiman.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Bagi Tribunners pemilik kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat tak usah khawatir kehabisan BBM ketika berkendara di Jalanan Kota Ambon.
Pasalnya, hampir di seantero sudut kota berjuluk manise ini ada penjual BBM eceran.
Bukan hanya di jalanan utama pusat kota, penjual bensin eceran pun menyebar hingga ke jalanan pemukiman.
Beberapa diantaranya bahkan beroperasi 24 jam.
Pantauan TribunAmbon.com, terdapat lebih dari 50 penjual BBM eceran.
Paling banyak ditemui sepanjang Jl. Jenderal Sudirman yakni 21 penjual.
Kemudian disusul Jl. Tulukabessy hingga Jl. Rijali sebanyak 16 penjual.
Baca juga: Polda Maluku Tetapkan 8 Tersangka Korupsi Pengadaan Kapal Pemda SBB
Baca juga: Bodewin Wattimena Kembali Usung Lima Program Prioritas di Periode Kedua Menjabat
Jl. Dr. Malaihollo, Jl. DR. Siwabessy terdapat 12 penjual, lalu mulai dari Jl. Dr. Sitanala hingga ke Jl. Sultan Babullah sebanyak 6 penjual.
Sementara di jalan Slamet Riyadi yang berdekatan dengan SPBU, terdapat 3 penjual.
Terakhir di jalan Yan Paays terdapat 2 penjual.
Mereka memperdagangkan BBM jenis Pertalite dan Pertamax dalam kemasan botol plastik bekas.
Hal itu terlihat dari warna hijau tua yang menandakan jenis Pertalite, sementara botol berisi Pertamax berwarna biru terang.
Salah seorang pedagang, Joni mengatakan BBM yang dijualnya diperoleh dengan cara membeli langsung pada SPBU menggunakan mobil.
Kemudian bensin diecer kedalam botol-botol bekas sesuai takaran yang ditentukannya.
"Ini kami beli dengan mobil baru diecer kedalam botol-botol bekas ini. Pembelian pun terbatas karna saat membeli juga menggunakan barcode," ucapnya kepada TribunAmbon.com, Selasa (30/5/2023) malam.
Dikatakan juga bahwa BBM yang dijualnya sedikit lebih tinggi harganya dibanding penjualan SPBU agar dapat meraih untung.
"Harganya memang sedikit lebih mahal dibanding SPBU, kami kan harus untung juga," cetusnya.
BBM jenis Pertalite dijual bervariasi, untuk takaran kurang dari 1 liter dijual seharga Rp 13 ribu, untuk takaran 1 liter Rp. 15 ribu.
Sementara untuk BBM jenis Pertamax dijual Rp. 17 ribu per liter sedangkan takaran lebih dari 1.5 liter dijual seharga Rp. 25 ribu.
Menurutnya, kebanyakan pembeli berprofesi sebagai tukang ojek yang tidak mau mengantre di SPBU.
Selain kendaraan roda dua, beberapa kendaraan roda empat pun sering mengisi bbm di tempatnya.
"Kelebihan membeli bensin eceran seperti ini ya tidak perlu mengantre," tandasnya.
Sementara itu salah seorang tukang ojek, Ilham mengaku dirinya hanya membeli bensin eceran saat SPBU sudah tutup.
"SPBU kan biasanya buka sampai jam 9 malam saja, jadi kalau SPBU sudah tutup bensin eceran seperti ini yang menjadi solusi bagi kami para pengojek di malam hari ," ujarnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.