Ambon Hari Ini

GPM Klasis Pulau Ambon Gelar Sosialisasi Penanganan Sampah Rumah Tangga

Sosialisasi tersebut berlangsung di ruangan Serbaguna, Gereja Bethesda, Airsalobar dengan menggandeng pemateri dari

Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Jenderal Louis
GPM Klasis Pulau Ambon Gelar Sosialisasi Penanganan Sampah Rumah Tangga, Selasa (30/5/2023) 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Gereja Protestan Maluku (GPM) Klasis Pulau Ambon menggelar sosialisasi penanganan sampah rumah tangga.

Sosialisasi tersebut berlangsung di ruangan Serbaguna, Gereja Bethesda, Airsalobar dengan menggandeng pemateri dari Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) Kota Ambon, Selasa (30/5/2023).

Ketua Majelis Pekerja Klasis Pulau Ambon, Pdt. Riko Rikumahu, mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi penanganan sampah rumah tangga oleh Klasis Pulau Ambon merupakan satu dari serangkaian kegiatan dalam hal pelestarian lingkungan

"Ini agenda panjang Klasis, terutama agenda besar GPM dalam kaitannya dengan isu pelestarian lingkungan. Di Klasis isu ini coba dikemas lagi dengan tidak sekedar melihat upaya pelestarian lingkungan hidup tapi mencari dimensi-dimensi yang didalamnya penanganan sampah rumah tangga itu bernilai ekonomis," ucapnya.

Baca juga: Tiga Bangunan Pasar Tak Difungsikan, Begini Penjelasan Bodewin Wattimena

Baca juga: BKPIM Ambon Lepasliarkan 21 Kepiting Bakau Ukuran di Bawah Standar

Dikatakan, Klasis berusaha merumuskan penanganan sampah dimulai dari basis rumah tangga.

Pasalnya, rumah tangga merupakan basis terkecil masyarakat.

Dinilainya, jika setiap orang dalam rumah tangga memiliki kesadaran akan penanganan sampah, maka membawa dampak positif kepada masyarakat secara luas.

"Karena itu di Klasis merumuskan penanganan sampah ini berbasis rumah tangga sehingga hal pertama yang ingin dibangun adalah kesadaran tiap orang yang berasal dari dalam rumah untuk menangani sampah," jelasnya.

"Rumah tangga dipandang sebagai basis gereja yang paling kecil, pada basis-basis itu jika kesadaran manusia terhadap penanganan sampah dikembangkan maka secara tidak langsung masyarakat yang lebih besar akan memiliki kesadaran yang kuat soal penanganan sampah sehingga kami fokus membangun perspektif yang kuat di jemaat melalui rumah tangga kristen," tambahnya.

Dalam sosialisasi tersebut banyak lontaran pertanyaan dari peserta terkait penanganan sampah.

Mulai dari persoalan waktu buang dan pengangkutan sampah, penggunaan sampah plastik hingga program-program penanganan sampah yang tak lagi jalan di Kota Ambon.

Salah seorang peserta, Hardy Huwae pun mengeluhkan terkait sebuah Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang berada di lorong tiga, Airsalobar.

Menurutnya TPS tersebut sangat menganggu warga dikarenakan lokasinya yang berada di tengah pemukiman serta sampahnya jarang diangkut petugas.

"Ada satu tempat sampah di lingkungan jemaat kami ini yang sudah sangat meresahkan warta warga sekitar. Lokasinya berada di tengah pemukiman, mobil pengangkut sampah pun jarang mengangkat sampah di situ," ucapnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, DLHP Kota Ambon, Nova Risakotta mengatakan bahwa pemerintah kota Ambon akan terus berupaya mengatasi persoalan-persoalan sampah.

Salah satunya melalui program Jumpa Berlian dan Sapa Berlian yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini.

Bersih lingkungan setiap hari jumat dan sabtu merupakan program pemkot yang sempat terhenti pasca pandemi Covid-19.

"Jumpa berlian dan Sapa berlian kan sudah berhenti sejak pandemi Covid-19. Nah kedepannya ini kita akan mengupayakan agar program tersebut kembali berjalan," kata Risakotta.

Sementara terkait lokasi tempat sampah yang meresehkan warga Airsalobar, menurutnya harus ada persetujuan bersama dari warga dan Kelurahan jika mau TPS tersebut direlokasi.

Selain itu harus ada lokasi yang memadai untuk TPS yang baru.

"Kalau dirasa TPS itu menganggu maka bisa dipindahkan dengan syarat harus ada lokasi yang baru yang memadai yang disiapkan oleh warga setempat dengan persetujuan semua pihak terkait," jelasnya.

Adapun sebanyak 90 peserta yang mengikuti sosialisasi merupakan perwakilan dari 26 jemaat dalam lingkup Klasis Pulau Ambon serta 22 orang masyarakat muslim di Airsalobar. (*) 

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved