Polda Maluku Menduga Ada Indikasi Rekayasa Kasus Penembakan Warga Wakal, Ini Dasarnya
Polda Maluku menduga ada indikasi rekayasa dalam kasus penembakan MT di Desa Wakal, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah.
Penulis: Ode Alfin Risanto | Editor: Salama Picalouhata
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Alfin Risanto
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Polda Maluku menduga ada indikasi rekayasa dalam kasus penembakan MT di Desa Wakal, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (1/3/2023) lalu.
Pasalnya hasil dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan uji sampel barang bukti di Laboratorium Forensik (labfor) Mabes Polri berbeda dengan keterangan awal para saksi.
"Polisi masih terus melakukan penyelidikan, kasus ini kita serius menanganinya," ucap Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol. M Roem Ohoirat,"dalam keterangan tertulisnya Rabu (24/5/2023).
Ohoirat mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan barang bukti di TKP oleh tim labfor Mabes Polri, ada beberapa hal yang perlu diklarifikasi kembali oleh para saksi.
"Ada barang bukti yang cocok namun ada juga beberapa yang tidak cocok, di antaranya bercak darah," kata Ohoirat.
Ohoirat menjelaskan, dari uji forensik bercak warna merah yang ditemukan nyatanya bukan darah korban, bahkan juga bukan darah manusia ataupun hewan.
"Jadi ternyata dari hasil pemeriksaan laboratorium itu bahwa bercak merah yang dimaksudkan itu bukan merupakan darah manusia maupun darah hewan, sehingga patut diduga bahwa korban tidak jatuh di tempat itu tetapi jatuh di tempat lain," jelasnya.
Selanjutnya hasil pemeriksaan oleh tim Labfor sudah diserahkan ke Polda Maluku dan penyerahan itu ikut disaksikan oleh Komnas HAM.
Komnas HAM sendiri lanjutnya, sudah meninjau TKP penembakan dan melakukan klarifikasi dengan dokter forensik yang mengautopsi korban.
Hasil klarifikasi diketahui bahwa titik masuknya anak peluru di tubuh korban lebih rendah dari titik keluarnya.
"Atau dapat disimpulkan bahwa pelaku penembakan posisinya lebih rendah dari posisi korban. Hal tersebut berbanding terbalik dengan hasil olah TKP. Dimana posisi korban tertembak dan jatuh justru berada di bawah jalan, sementara arah datangnya aparat lebih tinggi," tuturnya.
"Sehingga apabila tembakan tersebut berasal dari tembakan aparat maka seharusnya titik masuk peluru lebih tinggi dari titik keluarnya peluru di tubuh korban," imbuhnya.
Ohoirat juga mengungkapkan untuk mengklarifikasi kembali hasil pemeriksaan labfor Mabes Polri, temuan Komnas HAM dengan para saksi di TKP, maka Polda Maluku sudah berulangkali mengundang keluarga korban yang juga merupakan saksi mata di TKP.
"Tetapi sangat disayangkan hingga kini para saksi tidak mau datang,"jelasnya.
Penyidik juga sudah berupaya dengan meminta bantu Komnas HAM agar menghadirkan para saksi untuk diambil keterangan, termasuk di tempat netral seperti di kantor Komnas HAM, Tapi para saksi juga tidak datang.
Penyidik juga sudah berkoordinasi dengan Penasehat Hukum agar menghadirkan para saksi untuk diambil keterangan di tempat yang netral, namun mereka juga tidak datang.
"Sehingga kami khawatir ada dugaan indikasi rekayasa kasus dan kesaksian yang tidak benar," kata Ohoirat.
Untuk itu Polda Maluku meminta agar penasehat hukum agar jangan hanya menuntut Polri untuk mengungkap kasus tersebut.
Namun ketika giliran diminta melakukan tugasnya mendampingi para saksi untuk diambil keterangan, juga tidak bisa sampai saat ini.
"Kami meminta penasehat hukum agar berhati-hati dalam menyampaikan statemen yang justru dapat berpotensi memperkeruh situasi di lapangan," pinta Ohoirat.
Roem juga menghimbau semua masyarakat termasuk warga masyarakat Wakal dan Hitu agar menjaga situasi dan kondisi yang sudah semakin kondusif.
"Jangan memberikan statement yang memanas-manasi tapi sebaliknya mari kita bersama mengungkap kasus ini secara terang benderang," pintanya
Untuk diketahui, almarhum MT, tertembak orang tak dikenal di negeri Wakal, Kecamatan Leihitu, Kabupaten. (*)
Satu Orang Tewas dalam Kecelakaan Tunggal di Jembatan Wakal |
![]() |
---|
Tak Dapat SP2HP Kasus Dugaan Korupsi Dana Desa Luhu, LMBI Laporkan Polda Maluku ke Mabes Polri |
![]() |
---|
Rawan Kecelakaan, Jembatan Lintas Taeno–Wakal Rusak Akibat Longsor |
![]() |
---|
Miris! Jalan Lintas Taeno-Wakal Tak Punya Talud Penahan Meski Berada di Tepi Jurang dan Longsor |
![]() |
---|
Hati-hati! Ada 392 Jalan Berlubang di Lintas Wakal - Rumah Tiga, Ancam Keselamatan Pengendara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.