Kesehatan

Pengobatan Ginjal dengan Gelombang Kejut Kini Ada di Siloam Hospitals Ambon

Sementara itu, Dokter Spesialis Urologi, dr. Stefanus Cahyo Ariwicaksoro menjabarkan, dengan layanan ESWL, pasien dengan batu ginjal bisa disembuhkan,

Editor: Adjeng Hatalea
Courtesy / Siloam Hospitals Ambon
KESEHATAN: Direktur Siloam Hospitals Ambon, dr. Paulus Triaji Hadiwijaya dan Dokter Spesialis Urologi, dr. Stefanus Cahyo Ariwicaksoro saat hadir di program talskhow Tribun Bastory yang dipandu Jurnalis Adjeng Hatalea, Senin (8/5/2023). 

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Dari sederet layanan dan fasilitas di Siloam Hospitals Ambon, Extracorporeal shock Wave Lithotripsy (ESWL) menjadi salah satu yang diunggulkan.

Hal itu disampaikan Direktur Siloam Hospitals Ambon, dr. Paulus Triaji Hadiwijaya saat hadir di program talskhow Tribun Bastory yang dipandu Jurnalis Adjeng Hatalea, Senin (8/5/2023).

Kata dr. Paulus, terhitung sebulan layanan pengobatan Ginjal dengan gelombang kejut ini dihadirkan Siloam Hospitals Ambon, setidaknya 50 pasien yang telah diobati.

"ESWL ini kami katakan sebagai salah satu layanan unggulan. Kenapa? Karena kita lihat dari jumlah pasiennya, merujuk tahun 2022 kemarin, kita ada 2.000 operasi di Siloam Hospitals Ambon. Dan urologi sendiri ada 600 operasi selama tahun 2022," ujar dr. Paulus.

Untuk mengangkat batu yang bersemayam di ginjal itu, masih menggunakan pola lama.

Yakni, operasi dengan berbagai sayatan.

Tetapi, dengan seiringnya perkembangan teknologi, kini pengangkatan batu ginjal tak perlu operasi dengan luka sayatan lagi.

Prosedur EWSL

Sementara itu, Dokter Spesialis Urologi, dr. Stefanus Cahyo Ariwicaksono menjabarkan, dengan layanan ESWL, pasien dengan batu ginjal bisa disembuhkan, hanya melalui gelombang kejut.

ESWL dilakukan dengan memfokuskan gelombang kejut di sekitar ginjal, untuk menghancurkan batu ginjal menjadi pecahan yang lebih kecil.

Baca juga: Stefanus Cahyo, Dokter Spesialis Urologi Pertama di Maluku

Batu ginjal yang telah hancur kemudian akan keluar bersama urine.

"Prosedur ini dilakukan dengan cara kita menghancurkan batu yang ada di dalam ginjalnya menggunakan gelombang yang ada di luar daripada tubuh orang itu (red: pasien)," tutur dr. Cahyo.

Jadi, pasien cukup datang, tidur, alatnya ditempel dan kemudian dijalankan prosedur ESWL.

"Tanpa ada luka atau sayatan," sambungnya.

Setelah prosudur telah dilakukan, pasien akan diobservasi selama 1 jam. 

Jika tidak ada keluhan apa-apa, maka pasien diperbolehkan pulang ke rumah tanpa rawat inap di rumah sakit.

"Selama kita lakukan 50 tindakan ESWL ini tidak ada komplikasi apapun. Jadi pasiennya bisa pulang dan beraktivitas seperti biasa.

Sebelum menjalani prosedur ESWL, pasien juga akan berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Urologi.

Ada beberapa kondisi pasien batu ginjal yang tidak disarankan dr. Cahyo untuk menjalani prosedur ESWL.

Di antaranya, ibu hamil, fungsi ginjal yang tidak bagus, dan gangguan pembekuan darah.

ESWL efektif dalam menghancurkan batu ginjal yang berdiameter kurang dari 2 cm.

Namun, jika batu ginjal berdiameter lebih dari 2 cm, pasien akan disarankan untuk menjalani prosedur lain.

Begitu pun usai menjalani prosedur tersebut.

"Tidak usah panik, misalkan usai jalani prosedur ESWL kencingnya agak berwarna merah. Kemudian kencingnya ada pasirnya, itu bagian dari serpihan batu ginjal tadi," terang dr. Cahyo.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved