Ambon Hari Ini

Ambon Urutan ke-3 Tertinggi Kasus TBC di Maluku Tahun 2022

Berdasarkan data penanganan TBC menunjukan jumlah kasus TBC pada tahun 2022 sebanyak 1.296 kasus.

Penulis: Tanita Pattiasina | Editor: Fandi Wattimena
Mesya
Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiasina 

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Kota Ambon berada pada posisi ketiga kasus Tuberkulosis (TBC) tertinggi di Maluku.

Berdasarkan data penanganan TBC menunjukan jumlah kasus TBC pada tahun 2022 sebanyak 1.296 kasus.

"Jumlah kasus TBC di Kota Ambon cenderung meningkat dalam kurun waktu 3 tahun terakhir," kata Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena saat peresmian Pojok TBC dan Stunting Mandiri di Negeri Laha, Senin (3/4/2023).

Dirincikannya, pada tahun 2020 hanya 716 penderita, dan meningkat kembali tahun 2021 sebanhak 961 penderita.

"Angka ini menunjukan bahwa tingkat penularan TBC bagi masyarakat di Kota Ambon, masih cukup tinggi, oleh karena itu kita harus terus berupaya dan bekerja lebih keras dan cerdas, guna menekan angka kesakitan dan kematian akibat TBC, agar Kota Ambon dapat mencapai target eliminasi TBC di tahun 2030 yang akan datang," tambahnya.

Lanjutnya, diharapkan dengan pembuatan Pojok TBC dan Stunting Mandiri mampu menekan laju kedua kasus tersebut.

Baca juga: Ada Kue Lapis Banda di Ambon, Rasanya Manis dan Lembut, Intip Cara Membuatnya

Baca juga: Kasus TBC di Maluku Naik 48,5 Persen di 2022

Apalagi sebelumnya telah dibentuk dan dilatih para kader-kader peduli TBC dan stunting mandiri.

Para kader tersebut diharapkan mampu mengedukasi masyarakat dan mendeteksi sedini mungkin TBC maupun stunting dilingkungan setempat.

Selain itu, Negeri Laha yang juga terpilih sebagai Desa Peduli TBC-Stunting Mandiri, merupakan desa yang pemerintah dan penduduknya memiliki kesiapan dan kemampuan.

Serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan dalam menangani penyakit TBC dan penanganan stunting secara mandiri di wilayahnya.

“Motor penggerak program ini adalah kader yang dilatih dengan pengetahuan mengenai TBC dan stunting untuk nantinya bertugas pada pojok peduli TBC dan stunting di desa, sehingga masyarakat yang datang untuk mendapatkan pelayanan di kantor desa wajib mendapat informasi dan edukasi mengenai TBC dan stunting" tandasnya. (*) 

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved