Isi Postingan Thomas Madilis yang Diduga Menghina Gubernur Maluku

TRIBUNAMBON.COM - Awal mula Thomas Madilis dipolisikan Ibrahim Ruhunussa dan Aliansi Pemuda Seram Bersatu

Thomas Madilis diduga menghina Gubernur Maluku Murad Ismail di akun Facebook pribadinya; Thomas Madilis.

Tindakan Madilis dinilai sudah diluar batas kewajaran. 

Baca juga: Wahid Laitupa Minta DPRD Malteng Percepat Proses PAW PAN

Berikut postingan Thomas Madilis yang jadi bahan laporan. 

- Postingan pertama diunggah pada tanggal 16 Februari 2023, Thomas mengatai gubernur bodoh.

"Sudah jelaskan, gubernur itu kan bodoh.!! Kaki tangannya juga di kampung ini lebih goblok," tulis Madilis.

- Postingan kedua pada 17 Februari, Madilis kembali mengatai gubernur.

"Gubernur punya kemampuan bamaki lebe banyak ketimbang melayani," tulisnya lagi.

- Tertanggal 21 Februari, Madilis kembali berulah dengan postingan berikut,

"Kalau saya bilang Gubernur bodoh, IR (Ibrahim Ruhunussa) tolol, karena memiliki gerbong yang notabene mata duit dan madat proyek itu benar kan," sindir Madilis lagi.

- Tak sampai disitu saja, Madilis kembali lagi berulah pada 26 Februari dengan postingan yang isinya begini,

"Bunda stunting, Gubernur sinting, kader otak cabul, kader maling sofa," sebut Madilis.

Ibrahim Ruhunussa dan Aliansi Pemuda Seram Bersatu Laporkan Madilis

Ibrahim Ruhunussa dan Aliansi Pemuda Seram Bersatu resmi melaporkan Madilis ke polisi. 

Laporan polisi dilayangkan ke Markas Polres Maluku Tengah, Selasa (7/3/2023) dengan tudingan penghinaan serta ujaran kebencian.

Kepada wartawan usai pelaporan, Ruhunussa menyatakan, perbuatan Madilis sudah diluar batas sehingga pelaporan itu dibuat agar ada efek jera.

"Jadi yang pertama kita tidak anti kritik, kita tetap menerima masukan tapi masukan yang sesuai dengan adat istiadat budaya kita. Dan apa yang dilakukan Madilis ini bukan lagi kritik, tapi ujaran kebencian, fitnah maupun profokasi. Itu merusak nama baik orang karena dia telah menuduh (kami) di beberapa postingan (Facebook)," jelas mantan Ketua DPRD Maluku Tengah itu.

Lanjutnya, tidak hanya Gubernur, Madilis juga menyerang Istri Gubernur Widya Pratiwi Murad, termasuk dirinya juga jadi sasaran Madilis.

"Kami berharap pihak kepolisian segera memproses masalah ini sesuai dengan hukum yang berlaku," tutup IR.

Profil Murad Ismail 

Murad Ismail merupakan purnawirawan perwira tinggi Polri yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Maluku periode 2019-2024.

Sebelum menjabat sebagai gubernur, Murad sempat dipercaya menduduki sejumlah jabatan penting di korps Bhayangkara.

Murad tercatat pernah menjabat sebagai Wakapolda Maluku pada 2013.

Berselang enam bulan kemudian dia dipercaya sebagai Kapolda Maluku menggantikan Brigjen Pol Muktiono.

Karir Murad semakin melejit setelah dia ditunjuk sebagai Komandan Korps Brimob Polri pada 2015 oleh Kapolri yang saat itu dijabat Jenderal Pol Timur Pradopo.

Ia kemudian mendaftarkan diri sebagai calon gubernur Maluku ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 8 Januari 2018 usai mengundurkan diri dari kepolisian.

Biodata Murad Ismail

- Nama: Murad Ismail

- Lahir: Ambon, 11 September 1961

- Istri: Widya Pratiwi Ismail

- Anak: Reza Ananta Pribadi, Nabila Athaya Ismail, Murad JR Ismail, Mega Natasya

- Agama: Islam

Riwayat Pendidikan Murad Ismail

- TK Permi Ambon 1972

- SD Negeri 5 Ambon Tahun 1974

- SMP Negeri 3 Ambon Tahun 1977

- SMA Negeri 2 Ambon Tahun 1981

- Akpol Tahun 1985

- PTIK Tahun 1994

- Sespim Tahun 1999

- Sespimti Tahun 2010

- Karier Kepolisian Murad Ismail

- Danton KIE 5153 Polda Sulawesi Tengah Tahun 1985

- Kasubden Hartib Polda Sulteng Tahun 1988

- Kasubag Binops Reserse Polda Sulteng Tahun 1989

- Kasat Sabhara Polda Sulteng Tahun 1992

- Danki Brimob 5154 Polda Maluku Tahun 1994

- Kasat Brimob Polda Sumatera Utara Tahun 2006

- Kasat Brimob Polda Metro Jaya Tahun 2008

- Wakapolda Maluku Tahun 2013

- Kapolda Maluku Tahun 2013

- Komandan Korps Brimob Polri Tahun 2015

Kursus/Diklat

- PA Daspa Brimob Polri Tahun 1985

- PA Das Reserse Polri Tahun 1988

- Asesmen Patti Polri Tahun 2015

(TribunAmbon.com/Sinatrya, Lukman Mukaddar)(Kompas.com)