Gempa Suriah

Gempa Turki-Suriah: Ribuan Tawaran Datang tuk Adopsi Bayi yang Lahir di Bawah Puing-puing

Ibu, ayah, dan keempat saudara kandungnya meninggal setelah gempa melanda kota Jindayris. Aya sekarang di rumah sakit.

Editor: Adjeng Hatalea
Tangkapan Layar
Saat diselamatkan, bayi Aya - yang berarti keajaiban dalam bahasa Arab - masih terhubung dengan ibunya melalui tali pusarnya. 

Di kota asal Aya, Jindayris, melalui bangunan yang runtuh untuk mencari orang-orang terkasih.

Seorang jurnalis di sana, Mohammed al-Adnan mengatakan kepada BBC, "Situasinya adalah bencana. Ada begitu banyak orang di bawah reruntuhan. Masih ada orang yang belum kami keluarkan."

Dia memperkirakan 90 persen kota telah hancur dan sebagian besar bantuan sejauh ini datang dari penduduk setempat.

Tim penyelamat dari organisasi White Helmets, yang terbiasa menarik orang keluar dari reruntuhan selama lebih dari satu dekade selama perang sipil Suriah, telah membantu di Jindayris.

"Penyelamat juga bisa menjadi korban karena bangunannya tidak stabil," kata Mohammed al-Kamel.

"Kami baru saja mengeluarkan tiga mayat dari puing-puing ini dan kami pikir ada keluarga di sana yang masih hidup - kami akan terus bekerja," katanya.

Di Suriah, lebih dari 3.000 kematian telah dilaporkan setelah gempa.

Angka ini tidak termasuk mereka yang meninggal di wilayah yang dikuasai oposisi di negara itu.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved