Ambon Krisis Air
Warga Kebun Cengkeh–Ambon Keluhkan Sulit Peroleh Air Bersih, DSA-PDAM Dinilai Semena-mena
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan PT. Dream Sukses Airindo (DSA) Kota Ambon dinilai semena-mena terhadap pelanggannya. Seorang warga di Lorong E
Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Warga Kebun Cengkeh, Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon mengeluhkan pelayanan kebutuhan air bersih.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan PT. Dream Sukses Airindo (DSA) Kota Ambon dinilai semena-mena terhadap pelanggannya.
Seorang warga di Lorong Emirizan, Khariza Sheta mengaku geram.
Sebab, sudah setahun dirinya mengalami krisis air, meski setiap bulannya membayar iuran sebesar Rp. 300 hingga Rp. 600 ribu.
Menurutnya, air bersih hanya sekali mengalir setelah tiga hingga lima hari.
“Ini sudah setahun loh, kayak gini. Ini lagi mati nih, baru terhitung sehari, biasanya tiga hari, bahkan lima hari. Padahal setiap bulan saya bayar di atas Rp. 300 hingga Rp. 600 ribu,” ucap Khariza kepada TribunAmbon.com, Minggu (5/2/2023) sore.
Dia pun menyayangkan hal tersebut.
Menurutnya, sebagai perusahan penyedia kebutuhan dasar di Kota Ambon, seharusnya bisa lebih professional dalam melayani pelanggannya.
Nasib yang sama dialami warga di kawasan BTN Manusela, yang sudah tiga hari ini air bersih dari perusahan air tak mengalir sama sekali.
Seorang penghuni indekos di kawasan tersebut, Dian Walang mengaku tak ada pemberitahuan apapun setiap kali air bersih mati.
Alhasil, dia terpaksa urungan bersama pemilik dan penghuni indekos lainnya untuk membeli air bersih dari jasa mobil air.
Meski lebih banyak ditanggulangi sama pemilik kos, karena tidak mau membebankan penghuni indekos untuk membayar di luar harga kos itu sendiri.
“Ya namanya juga kebutuhan dasar, kalau tidak ada air kami kadang terpaksa beli. Hanya saja, di sini kan ada 15 kamar kos. Bayangkan air setangki itu tidak cukup untuk semua penghuni kos,” ketus Dian.
Kata Dian, hal ini sudah terjadi sejak 2022 lalu hingga kini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.