Mangrove Mati
Kronologi Matinya Ratusan Bakau di Poka Bermula Pengerjaan Jembatan, Awalnya Hanya Satu yang Kering
Penyebab matinya ratusan pohon bakau di Poka hingga kini belum diketahui pasti.
Penulis: Tanita Pattiasina | Editor: Salama Picalouhata
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiasina
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Penyebab matinya ratusan pohon bakau di Poka hingga kini belum diketahui pasti.
Manager Komunikasi dan TJSL PLN UIW MMU, M. Syaiful Ali mengatakan awalnya hanya 1 - 2 pohon yang mati.
Saat itu pun pengerjaan proyek jembatan Wai Poka oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku mulai dikerjakan.
Syaiful Ali mengatakan saat ada mangrove yang mengering, PLN bersama dengan Ikatan Alumni Universitas Pattimura (Ikapatti) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lainnya langsung membersihkan daerah tersebut.
Diakuinya, ditemui banyak sampah.
Serta langsung diteliti air di kawasan tersebut, yang ternyata tak mengandung minyak.
"Seiring berjalan waktu dan mati sekarang, kita diberitahu oleh LSM dan Ikapatti kemudian kita panggil dinas lingkungan hidup, dan hasilnya bukan dari minyak. Itu pas awal proyek jembatan. Ada yang mati 1 dan 2 pohon," kata Syaiful Ali kepada TribunAmbon.com, Sabtu (21/1/2023).
Lanjutnya, meskipun dibersihkan, ternyata banyak mangrove yang terus mengering.
Ikapatti kemudian meneliti kandungan tanah tempat mangrove mengerinh di dua lab yang berbeda.
Hasilnya, mengandung minyak. Meski kandungan minyak seperti apa tak diketahui.
"Berdasarkan hasil Ikapatti, sumber minyak nya tidak tahu dari mana, kalau dari PLN ya pasti didalam juga mati. Yang sesuai dengan DLH bilang kalau itu minyak maka yang dari pembuangan juga mati. Ternyata hanya didepan," jelasnya.
Dijelaskannya, ada beberapa dugaan penyebab matinya mangrove.
Salah satunya pipa BBM yang bocor akibat pemindahan pipa oleh pihak pengerja.
Ataupun dari limbah bengkel dan sampah yang dibuang warga sekitar.
"Dicurigai saat pengerjaan, kan ada pipa BBM tu disitu, mungkin tumpahan dari situ. Yang pindahkan orang proyek. Atau disekitar situ kan ada bengkel, sampah dari bengkel juga dibuang disitu. Didapati lah Sampah-sampah disitu," duganya.
Syaiful menambahkan sejak awal mangrove mati, PLN tak lepas tangan. Berbagai upaya dilakukan hingga saat ini.
Mengingat, mangrove disitu juga ditanam PLN dari awal, dan lahan tersebut juga merupakan milik PLN.
"Sebenernya tanah itu milik PLN dan yang menanam mangrove disitu adalah PLN walaupun kerja sama dengan Unpatti dan Unpatti yang membantu tapi awalnya yang bibit dan lainnya adalah PLN. Memang itu sebelum kerusuhan," jelasnya.
Saat ini, pihak PLN juga tengah berupaya memulihkan kawasan tersebut.
Namun berdasarkan rekomendasi dari Ikapatti, lahan tersebut akan susah dikonversi.
"Kami melakukan kerjasama dengan Ikapatti untuk menanam kembali, kita maunya disitu. Ikapatti sarankan jangan disitu. Karena pengaruh disitu sudah sampai tanahnya, takutnya tanam disitu percuma," ungkapnya.
Bibit Mangrove Depan PLTD Poka Ambon Mulai Bertunas Pasca Setahun Penanaman |
![]() |
---|
Bila Tak Rehab, PLN Bakal Bikin Ruang Terbuka Hijau di Lokasi Mangrove Mati di Poka |
![]() |
---|
KNPI Bakal Menilik Penyebab Matinya Mangrove di Kawasan Pantai Poka |
![]() |
---|
PLN UIW Maluku Maluku Utara Siapkan 500 Bibit Tuk Rehabilitasi Mangrove Mati di Poka |
![]() |
---|
Arman Kalean Duga Proyek Pembangunan Jembatan Merusak Hutan Mangrove di Poka Ambon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.