Angka Pengangguran
Admin Loker Ambon Nilai Pemerintah Tak Serius Tangani Pengangguran di Maluku
Penurunan 0,51 persen berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik itu pun dinilai tidak signifikan dan tak berpengaruh, karena adanya peningkatan jumlah
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Tercatat per 2022 angka pengangguran di Maluku menurun 0,51 persen jika dibandingkan dengan 2021.
Penurunan 0,51 persen berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik itu pun dinilai tidak signifikan dan tak berpengaruh, karena adanya peningkatan jumlah angkatan kerja di Maluku.
Hal itu disampaikan admin Lowongan Pekerjaan ( Loker ) di sosial media Instagram.
"Penurunan jumlah pengangguran kurang dari 1 persen, artinya sangat kecil dibanding meningkatnya jumlah angkatan kerja di tahun 2022," ucapnya kepada TribunAmbon.com, siang, Kamis (5/1/2023).
Menurutnya, persoalan pengangguran di Maluku tidak ditanggapi serius pemerintah setempat.
Sebelumnya baik Dinas Tenaga Kerja dan Transimigrasi (Disnaker Trans) Provinsi Maluku dan Disnaker Kota Ambon telah menyusul program portal informasi Loker.
Namun, hingga kini hal itu belum terealisasi.
"Tahun 2022 lalu, Disnakertrans Provinsi Maluku dan Disnaker Kota Ambon sudah menyusun satu program terkait lowongan kerja, akan tetapi belum jalan sampai sekarang, entah ketidakseriusan ataukah kekurangan anggaran," ulasnya.
Baca juga: Lowongan Kerja di Ganesha Operation Ambon, Pendidikan Sarjana, Posisi : Pengajar Informatika
"Untuk mencapai atau mengurangi angka pengangguran di Maluku, dan kota Ambon pada khususnya, Pemerintah Maluku lewat Disnakertrans dan Disnaker Kota harus bersinergi baik," jelasnya.
Jika tidak, lanjut Admin Instagram @lokeramboncom itu, angka pengangguran di provinsi berjuluk 'Bumi Raja-raja' ini akan meningkat seiring berjalannya waktu.
"Pengangguran di Maluku akan tambah meningkat, apalagi kemarin ada empat kampus di Kota Ambon yang mewisudakan ratusan mahasiswanya, belum lagi lulusan SMA / Sederajat yang ada di Kota Ambon, luar biasa ini jumlah bukan sedikit," tuturnya.
Dia berharap, Pemda lebih jeli melihat potensi investasi di Maluku.
"Meskipun Maluku bukan wilayah industri, tapi potensi Investasi di Maluku sangat besar, ini harus menjadi Perhatian Pemerintah Maluku," tutupnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.