Maluku Terkini
Sempat Nol Anggaran, Akhirnya Anggaran Seminar Nasional A.M Sangadji Kembali Pakai Perkada
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Rovik Afifudin mengatakan anggaran Rp 150 juta untuk seminar Nasional didapat atas inisiatif wakil rakyat
Penulis: Tanita Pattiasina | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiasina
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Anggaran Seminar Nasional dalam proses pengusulan Abdoel Moethalib (AM) Sangadji menjadi Pahlawan Nasional akhirnya kembali memakai Peraturan Kepala Daerah (Perkada).
Padahal sebelumnya, Dinas Sosial Provinsi Maluku tak mampu menganggarkan anggaran Seminar Nasional di Perkada.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Rovik Afifudin mengatakan anggaran Rp 150 juta untuk seminar Nasional didapat atas inisiatif wakil rakyat bertemu Plt. Sekda Maluku, Sadali Ie.
"Sebelumnya memang dianggarkan di APBD Perubahan, namun ternyata APBD Perubahan tidak diajukan. Kemudian kita mencari cara lagi dan dimasukkan ke Perkada. Ternyata rapat sebelumnya, Dinas Sosial mengatakan tidak dapat di Perkada. Untuk itu, kami di DPRD akhirnya menemui sekda untuk membicarakan hal ini dan akhirnya disetujui. Apalagi ini untuk Pahlawan Nasional kita," kata Afifudin saat rapat pertemuan membahas progress pengusulan A. M. Sangadji jadi Pahlawan Nasional, Selasa (13/12/2022).
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Maluku, Elviana Pattiasina menilai Dinas Sosial kurang inisiatif mengusulkan A. M. Sangadji jadi Pahlawan Nasional.
Pasalnya anggaran senilai Rp 150 juta untuk Seminar Nasional A. M. Sangadji tidak terurus.
Baca juga: Argentina vs Kroasia, Manager Maluku FC Prediksi Tim Tango Bakal Lolos ke Final Piala Dunia 2022
Baca juga: Dinas Sosial Provinsi Maluku Dinilai Tak Serius Usulkan A.M Sangadji Jadi Pahlawan Nasional
Sementara anggaran untuk Jambore TP PKK senilai milyaran rupiah bisa disetujui dengan mudah.
Padahal A. M. Sangadji lebih penting dibanding Jambore TP PKK yang tak membawa keuntungan bagi masyarakat Maluku.
"Untuk daerah ini Rp 143 juta tidak bisa difasilitasi. Tapi itu kegiatan TP PKK yang nilainya milyaran rupiah bisa dapat. Masa untuk Pahlawan A. M. Sangadji yang jadi salah satu perintis kemerdekaan di Indonesia susahnya untuk dapat anggaran," tambah Pattiasina.
Pattiasina berharap, hal seperti ini tidak terjadi kembali untuk beberapa Pahlawan Nasional asal Maluku yang akan diajukan.
"Ini jadi pembelajaran bagi kita, apalagi kedepan ada yang akan kita ajukan dari nol," tandasnya.
Diketahui, Seminar Nasional jadi salah satu syarat pengusulan Pahlawan Nasional.
Pemerintah Daerah sepakat mengadakan seminar nasional A. M. Sangadji pada 28 Desember 2022 mendatang. (*)
