Ambon Terkini

Boyong Emas, Andi Bo Buktikan Main Game Tak Selamanya Buruk

Andi Bo mengaku kepada TribunAmbon.com Sabtu (26/11/2022), dirinya kerap dimarahi oleh orangtuanya ketika melakukan aktivitas yang dianggap merugikan

Penulis: M Fahroni Slamet | Editor: Adjeng Hatalea
TribunAmbon.com / Fahroni
Andi Bo, Atlet ESI Provinsi Maluku. Minggu (27/11/2022). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Fahroni Slamet

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Bo kecil tidak lepas dari amarah orangtua yang jengkel dengan anaknya, ketika menghabiskan waktu hanya bermain game saat berada dalam jenjang pendidikan dasar.

Andi Bo mengaku kepada TribunAmbon.com Sabtu (26/11/2022), dirinya kerap dimarahi oleh orangtuanya ketika melakukan aktivitas yang dianggap merugikan tersebut.

“Dulu dan bahkan sampai sekarang saya masih dimarah kalo main game,” ujar Bo.

Alasan orangtua mengutuk keras perilaku ini bukan tanpa sebab.

Pasalnya, bermain game bisa menimbulkan beberapa kerugian.

Selain dianggap tidak produktif, perilaku ini juga bisa berdampak untuk kesehatan tubuh hingga mental.

Dikutip laman Kompas.com, dampak tersebut ialah kecanduan, gangguan penglihatan, obesitas hingga pada sindrom quervain.

Namun, dengan membatasi waktu bermain game, banyak yang akan kita peroleh.

Game sendiri adalah sarana hiburan yang dapat membuat kita merasa senang.

Hal itu juga diakui oleh Bo.

“Bermain gim console atau gim daring itu menyenangkan, alasan itu yang membuat saya menjadikan gim sebagai hobi,” ujar Bo.

Namun, dirinya juga menambahkan terkait dampak buruk yang didapat ketika berlebihan bermain gim.

“Namun kalau bermain gim sampe buang banyak waktu saya rasa tidak harus karena itu bisa merugikan,” Lanjutnya.

Bo adalah seorang atlet E-Sport Indonesia ( ESI )yang memperoleh medali emas pada pertandingan console PES2022 Pekan Olahraga Provinsi Maluku ( Popmal ) 2022.

Ini adalah bentuk dari kerja kerasnya membuktikan bahwa bermain gim tidak selamanya buruk.

Sampai menjadi atlet resmi tergabung dengan ESI, pria yang berdomisili di Lorong Putri ini telah mengalami perjalanan yang cukup panjang.

Lahir dengan nama asli Andi Muhammad Fitrandi Yusri di Ambon, 30 januari 1998.

Semasa kecilnya, Bo mengaku sering kali bolos dari sekolah untuk bermain game di rental Playstasion ( Ps ).

“Dulu tuh pas kecil sering sekali saya bolos, itu ga bagus dan ga boleh di contoh ya,” ujar atlet itu.

Baca juga: Gondol 12 Medali, Atlet Kempo Hanya Terima Uang Saku 450 Ribu dari Dispora SBB

Hal itu membuatnya sering mengantarkan sendiri surat panggilan dari sekolah kepada orangtuanya.

Hal itu tidak membuatnya untuk berhenti bermain gim, namun ia pun berinisiatif untuk mengurangi waktunya bermain gim.

“Pas dimarahin saya takut. Jadi pikiran, akhirnya kurangin sedikit waktu main game,” lanjutnya.

Ketika Bo melanjutkan jenjang pendidikan di dunia perkuliahan, Bo masih selalu bermain game.

Semua gim yang ia mainkan mulai dari conlose hingga dengan gim Online dia mainkan hanya untuk kesenanganya.

Bermula ketika dirinya mencoba untuk ikut perlombaan kapasitas rental Ps, dirinya merasa penasaran untuk selalu mencoba pada setiap perlombaan.

“Waktu itu main lomba, kalo di rental Ps tuh bilangnya pertandingan warkop tahun 2018, itu artinya pertandingan biasa saja di dalam rental itu cuman banyak orang yang nonton,” Lanjutnya.

Dari situ dia mulai dilirik oleh berbagai komunitas bermain game.

Memiliki bakat menjadikannya terkenal di segala komunitas bermain game di Kota Ambon.

Dia memutuskan mulai mencari lawan dari rental ke rental lain.

Layak petarung dojo yang mencari pengakuan, dirinya pun memenangkan pertandingan demi pertandingan dan berhasil mendapat pengakuan akan bakat yang dikutuk oleh beberapa orang tua.

Belum puas sampai disitu, dirinya kemudian mencoba untuk mengembangkan bakat ini dengan seleksi atlit IESPA daerah provinsi maluku.

Dia pun berhasil menjadi atlet IESPA pada 2020.

Masih sama dirinya masuh sering bermain gim, turnamen online PES pun dia coba.

Sampai dengan awal tahun 2021 dia diajak oleh E-Sport Black Samurai.

Tak sampai disitu, pada tahun 2022 secara pribadi dirinya mencoba untuk mendaftarkan diri pada seleksi Kejuaraan Daerah ( Kejurda ).

Pada seleksi ini dia menjadi nomor 2 dari 11 kabupaten kota.

Berangkat dari situ, dirinya pun dipanggil sebagai atlit yang mewakili kota Ambon dalam perlombaan popmal 2022 bersama Juara 1, Rama Paulus Putiray dan menjadi 1 tim dibawah ESI.

Dari sini lah dirinya berhasil menyumbangkan perolehan emas menjadi juara 1 cabor E-Sport di PES mengalahkan 5 kabupaten/kota pada Popmal 2022.

Disamping itu, dirinya juga menyukai olahraga.

Dirinya juga tergabung dalam ‘Member Family’ sebagai anggota.

Perlu diketahui Member Family adalah komunitas sepak bola gawang mini.

Dari sini dirinya juga cukup terkenal untuk sepak bola gawang mini kota Ambon.

Dari bola gawang mini, Bo juga berhasil menang dalam liga angkatan futasl pada awal tahun 2022 bersama dengan angakatan 2015, Quindecim 2k15.

Kepada setiap anak di Kota Ambon, Bo berharap agar selalu mengembangkan bakat apapun itu.

“Kembangin bakat, kita tidak tahu bakat itu akan jadi seperti apa kedepannya,” tandasnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved