Pemilu 2024
Akan Dilengserkan dari Kursi DPRD, Lucky Wattimury; Saya Berdoa Saja untuk Mereka
Lucky Wattimury pun mengaku tidak takut akan rencana tersebut. Dia pun mempersilahkan kepada mereka yang inginkan kursi pimpinan wakil rakyat itu asal
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Lucky Wattimury santai menanggapi upaya melengserkan dirinya dari jabatan Ketua DPRD Maluku.
Tegas politisi senior PDI Perjuangan itu pun mengaku tidak takut akan rencana tersebut.
“Gak, udah terbiasa dengan yang begini-begini. Masa politisi takut soal begitu, gak ada lah,” ucap Lucky Wattimuri saat diwawancarai TribunAmbon.com, Jumat (7/10/2022).
Dia pun mempersilahkan kepada mereka yang inginkan kursi pimpinan wakil rakyat itu asal sesuai aturan.
“Ada yang mau ambil jabatan ketua DPR asal sesuai aturan, silahkan aja,” imbuhnya.
Dia pun menyarankan mereka mereka yang ingin menjatuhkannya untuk belajar menggunakan cara yang terhormat.
Meski sudah mengetahui orang dibelakang isu miring yang menerpa dirinya dua pekan terakhir.
Namun Lucky belum mau menyebut nama-nama mereka yang adalah sahabatnya sendiri.
Lucky bahkan mengaku tidak akan membalas, malah akan mendoakan mereka agar menjadi politisi yang santun dan terhormat.
“Saya berdoa saja untuk mereka,” cetusnya singkat.
Baca juga: Lucky Wattimury; Jangan Lukai Orang Lain Apalagi Teman Sendiri
Baca juga: Lucky Wattimury Sebut Rencana Dilengserkan Bagian dari Upaya Cekal Menuju Pilwakot 2024
Dijelaskan, isu pertama yang dimainkan di media untuk menjatuhkannya adalah persoalan utang piutang, namun masalah itu berhasil diselesaikan dengan damai.
Tidak berselang lama, utang piutang kembali dihubungkan dengan posisinya sebagai Ketua DPRD Maluku.Dia disebut tidak layak, lantaran telah membikin malu partai besutan Megawati Soekarno Putri itu.
“Tetapi yang pasti adalah di dalam otak pembuat scenario isu pinjam – memimjam uang antara beta dengan Abdul Wahab Latuamury harus dijadikan sebagai alat untuk menjatuhkan saya dari Ketua DPRD,” jelasnya.
Selain itu, Lucky mengaku juga telah mencium rencana lanjutan menggerakan massa mahasiswa untuk mendesak dirinya segera turun dari kursi pimpinan DPRD.
“Tujuannya demo adalah membentuk opini public secara terus – terusan, sehingga ada alasan melaporkan kepada DPP Partai, sehingga ada tindakan DPP mengganti Ketua DPRD,” tandasnya. (*)