Nasib Petani di Ambon
Harga Pupuk Mahal, Taha Abubakar Minta Pemerintah Perhatikan Nasib Petani di Ambon
Sekretaris Komisi II DPRD Kota Ambon, Taha Abubakar meminta pemerintah perhatikan nasib Petani di Ambon.
Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Salama Picalouhata
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Sekretaris Komisi II DPRD Kota Ambon, Taha Abubakar meminta pemerintah perhatikan nasib Petani di Ambon.
Menurutnya, harga pupuk saat ini mengalami kenaikan yang kemudian hal ini tentu menyulitkan para Petani di Ambon untuk membeli pupuk.
“Nanti saya cek lagi perbandingan harganya berapa yang jelas sekarang mengalami kenaikan harga, makanya kami minta pemerintah untuk memperhatikan nasib Petani di Ambon juga,” kata Taha Abubakar, Selasa (4/10/2022).
Dikatakan, pemerintah jangan hanya memberi bantuan kepada tukang ojek maupun nelayan saja.
Namun, keberadaan petani juga harus diperhatikan.
Baca juga: Khusus Hari Ini, Kimia Farma Sediakan Pemeriksaan Kesehatan Gratis bagi Masyarakat Maluku
Baca juga: 5 Siswa SMA di Ambon yang Rudapaksa Temannya Terancam 15 Tahun Penjara
Apalagi, salah satu penunjang inflasi di masing-masing daerah adalah dari petani.
“Harga pupuk yang mencekik petani, menjadikan hasil pertanian yang dijual ke pasar pun menjadi mahal. Jadi perlu disamaratakan. Sebab saat ini pupuk yang mereka beli juga mahal. Nah, ketika panen, disitu bakal terjadi inflasi," sebutnya.
Diketahui, Pemerintah Pusat mengucurkan bantuan langsung tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM) kepada jutaan warga Indonesia, termasuk Kota Ambon.
Untuk kota bertajuk manise itu, warga penerima BLT BBM yang terdaftar sebanyak 10.099 orang.
Banyak dari mereka merupakan pengojek dan nelayan.
