Kemacetan di Ambon

DPRD Apresiasi Pemasangan Pembatas Jalan di Jl Jenderal Soedirman Ambon, Tetap Inginkan Ada Flyover

Pemasangan pembatas jalan di Jl jenderal Soedirman Ambon diapresiasi DPRD. tapi tetap inginkan pembangunan Flyover.

Mesya
Pemasangan pembatas jalan di Jl jenderal Soedirman Ambon diapresiasi DPRD. 

Simpang lima menjadi titik temu kendaraan dari lima arah, yakni dari arah Kebun Cengkeh, Galunggung, arah kota menuju luar kota dan sebaliknya serta masuk keluar kendaraan dari SPBU Kebun Cengkeh.

Kini pengendara dari arah dalam kota tidak bisa langsung menuju arah Kebun Cengkeh atau SPBU, tapi harus putar di ujung pembatas.

Dan sebaliknya, kendaraan dari arah Kebun Cengkeh dan Galunggung menuju luar kota juga memutar di akhir pembatas.

Rencana Pembangunan Flyover

Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon mempertimbangkan pembangunan Flyover Mardika hingga Tantui sebagai solusi alternatif atasi kemacetan di daerah itu.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Ambon, Robby Sapulette mengatakan, solusi alternatif pembangunan Flyover itu berdasarkan n hasil diskusi kelompok terpumpun Bidang Perhubungan Darat di Ambon.

Untuk mengurangi kemacetan di Ambon, pemerintah juga mempertimbangkan pembangunan Flyover Mardika hingga Tantui.

Flyover tersebut rencananya dibangun dari Mardika ke Batu Merah atau Mardika ke Tantui.

"Alternatif dua itu kira membangun jalan flyover dari Mardika ke Batu Merah bahkan Mardika-Tantui. Itu konsep yang ditawarkan," kata Sapulette di Balai Kota Ambon, Kamis (21/7/2022) lalu.

Sementara untuk alternatif pertama, lanjutnya, yakni pembangunan tiga underpass di Jalan Jenderal Sudirman.

"Beberapa pembangunan infrastruktur tambahan misalnya pembangunan 3 underpass di Depan Masjid An-Nur Batu Merah dan 2 di Kebun Cengkeh dekat Santika Hotel Premiere Ambon," lanjutnya.

Menurutnya, untuk merealisasikan underpass maupun flyover, Pemerintah akan terus berkoordinasi dengan Balai Jalan hingga ke Kementerian, terkhusus pembangunan Flyover Mardika.

Menurut Sapulette, untuk membangun flyover, pemerintah harus membuat kajian Feasibilty Study (FS) atau analisa kelayakan proyek dan juga Detail Engineering Design (DED).

Serta Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) dan analisis dampak Lalu lintas.

"Untuk jalan pesisir pantai mardika atau flyover mardika sampai tantui itu ada perlu kajian-kajian misalnya Feasibilty study atau FS yang mesti dilakukan oleh pemerintah kota, kemudian lagi mesti ada detil engineering desain. dari detil engineering desain itu perlu di buat Amdal atau analisa mengenai dampak lingkungan dari pembangunan flyover itu sendiri dan analisa dampak lalu lintas," jelasnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved