BLT BBM

10 Ribu Lebih Warga Ambon Terima BLT BBM, Didominasi Tukang Ojek dan Nelayan

Khusus di Kota Ambon, ada sebanyak 10.099 warga yang terdata di Kementerian Sosial (Kemensos) dan berhak menerima BLT BBM.

Warta Kota/Henry Lopulalan
Penyaluran BLT BBM diberikan langsung PT Pos ke rumah penerima bantuan. Namun Mensos Risma tidak melarang jika masyarakat langsung ke Kantor Pos. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Pemerintah Pusat (Pempus) telah mengucurkan anggaran untuk para penerima Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak ( BLT BBM ) di seluruh daerah di Indonesia.

Khusus di Kota Ambon, ada sebanyak 10.099 warga yang terdata di Kementerian Sosial (Kemensos) dan berhak menerima BLT BBM.

Kepala Dinas Sosial Kota Ambon, Nurhajati Jasin mengaku, untuk BLT BBM, per penerima mendapatkan sebesar Rp 600 ribu terhitung untuk empat bulan.

"Jadi per bulan Rp 150 ribu. Pembayaran nanti sampai Desember berarti empat bulan, totalnya Rp 600 ribu," kata Nurhajati kepada wartawan, Kamis (29/9/2022).

Baca juga: Dinsos Duga Anak-anak di Ambon Dipaksa jadi Gelandangan dan Pengemis; Ada Tuannya

Baca juga: Dana Gempa Kota Ambon Tak Jadi Cair Bulan Depan, Ini Alasannya

Baca juga: Pemerintah Kota Ambon Ancam Cabut Izin Usaha yang Tak Bayar Pajak

Baca juga: Pemkot Janji Bakal Segera Perbaiki Jalanan yang Rusak di Kota Ambon

Menurutnya, pencairan BLT BBM di Kota Ambon sudah berjalan bulan ini.

Yang terdaftar dalam data kementerian bisa mengambilnya di Kantor Pos terdekat.

Dikatakan, yang menjadi prioritas yakni tukang ojek dan nelayan.

Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kota Ambon, Jafry Taihutu meminta pihak Dinsos untuk melakukan pendampingan langsung di lapangan.

Ini penting sehingga Dinsos dapat mengetahui apa saja kendala maupun kekurangan yang terjadi selama pembagian BLT dimaksud.

Soal total jumlah penerima BLT, Politisi PDI Perjuangan itu mengaku, mereka yang terdata sudah masuk dalam sistem kemeneterian sosial dan juga data terpadu kesejahteraan sosial Kota Ambon.

"Segmen terbesar itu untuk pengojek dan nelayan. Nah, nanti kita bahas lagi dengan ibu Kadis lebih lanjut," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved