Maluku Terkini
Ditanya Soal Minimnya Stok Obat, Direktur RSUD Namlea Helmy Koharjaya Bungkam
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Namlea, dr. Helmy Koharjaya hingga saat ini masih belum memberikan keterangan apapun.
Penulis: Fajrin S Salasiwa | Editor: Salama Picalouhata
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Andi Papalia
NAMLEA, TRIBUNAMBON.COM - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Namlea, dr. Helmy Koharjaya hingga saat ini masih belum memberikan keterangan apapun saat ditanya terkait minimnya stok obat di rumah sakit, Rabu (3/8/2022).
Meski sudah berulang kali dikonfirmasi TribunAmbon.com, namun Koharjaya lebih memilih diam, dan tak berkata apa-apa.
Pasalnya, minimnya stok obat di rumah sakit tersebut, kini sudah menjadi keluhan bagi masyarakat.
Karena obat yang seharusnya didapatkan dengan mudah di rumah sakit, namun nyatanya tidak demikian.
Obat tersebut harus dibelikan di luar, karena sebagian besar obat yang dibutuhkan tidak ada di apotik rumah sakit, dengan alasan tidak ada stok obat.
Seperti diberitakan, bahkan cairan infus yang semestinya harus tersedia di setiap rumah sakit justru kosong.
Kondisi seperti ini justru lebih buruk dibandingkan dengan Puskesmas.
Pasien harus membali cairan infus dari apotek di luar rumah sakit karena stok infus di RSUD Namlea habis.
"Keluarga saya sudah tiga hari dirawat di RSUD Namlea. Setiap hari harus beli obat di luar, infus pun harus beli di luar," kata seorang keluarga pasien, Rajes kepada TribunAmbon.com, Rabu (3/8/2022).
Baca juga: RSUD Namlea Kronis, Cairan Infus pun Tak Ada, Pasien Harus Beli dari Luar
Ia mengatakan, setiap hari setelah dokter melakukan pengecekan dan harus menambah obat, pihak rumah sakit hannya memberikan daftar nama obat yang harus dibeli.
"Termasuk alat untuk cek darah buat pendonor saja tidak ada, padahal itu sangat dibutuhkan ketika pasien butuh darah untuk didonor, kita harus membelinya di luar lagi," tandas Rajes.
Dirinya sangat menyayangkan kondisi rumah sakit sebesar itu, tapi fasilitasnya sangat tidak memuaskan.
"Seharusnya RSUD Namlea mempunyai fasilitas yang cukup, agar tidak menambah beban masyarakat," tegasnya.
Menurutnya, meskipun pasien memiliki BPJS, tetap saja mengeluarkan anggaran untuk membeli.
"Walaupun ada BPJS tetap saja anggaran pribadi keluar untuk membeli obat di luar rumah sakit," ucap Rajes.
Selain itu, Direktur RSUD. Namlea, dr. Helmy Koharjaya, saat dikonfirmasi TribunAmbon.com, belum memberikan keterangan apapun terkait masalah tersebut. (*)