Global

Tewaskan 51 Migran dalam Kontainer di Texas, 2 Warga Meksiko Ditetapkan jadi Tersangka

Dua warga Meksiko menjadi tersangka dalam kasus kematian sedikitnya 51 migran yang terperangkap di dalam truk kontainer di Texas, Amerika Serikat (AS)

Editor: Adjeng Hatalea
(Getty Images/Jordan Vonderhaar)
Setidaknya 46 orang, yang diyakini sebagai pekerja migran dari Meksiko, ditemukan tewas di sebuah trailer traktor yang ditinggalkan di San Antonio, Texas.(Getty Images/Jordan Vonderhaar) 

SAN ANTONIO, TRIBUNAMBON.COM - Dua warga Meksiko menjadi tersangka dalam kasus kematian sedikitnya 51 migran yang terperangkap di dalam truk kontainer di Texas, Amerika Serikat (AS), kata pihak berwenang, Selasa (28/6/2022).

Para korban –39 pria dan 12 wanita, sebagian besar warga Meksiko– ditemukan tewas pada Senin (27/6/2022) di pinggiran Kota San Antonio, Texas, sekitar 250 km di sebelah utara perbatasan AS-Meksiko.

Insiden itu menandai hilangnya nyawa terbesar dalam catatan dari upaya perdagangan manusia di AS, menurut Craig Larrabee, agen khusus penjabat yang bertanggung jawab dengan lengan investigasi US Immigration and Customs Enforcement (ICE).

Kedua tersangka adalah Juan Francisco D'Luna-Bilbao dan Juan Claudio D'Luna-Mendez.

Dilansir dari Reuters, menurut dokumen pengadilan dan pihak berwenang, keduanya pernah didakwa atas kepemilikan senjata api ketika tinggal di AS secara illegal.

Para penyidik melacak STNK truk itu ke sebuah alamat di San Antonio yang kemudian mereka awasi. Kedua tersangka ditangkap secara terpisah ketika keluar dari tempat itu.

Tersangka ketiga, seorang warga AS yang mengemudikan truk itu, juga dibawa ke tahanan dan akan diseret ke pengadilan.

Tetapi, dia masih dirawat di rumah sakit hingga Selasa malam, kata seorang pejabat Meksiko. Truk trailer tersebut disebut telah diparkir di pinggiran Kota San Antonio yang memiliki suhu udara mencapai 39,4 derajat Celcius.

Baca juga: 46 Orang Ditemukan Tewas dalam Truk Kontainer di Texas, 16 Lainnya Dilarikan ke RS

Mayat-mayat ditemukan di dalam kendaraan itu dan bergelimpangan di beberapa blok, setelah pintu belakang trailer dibuka, menurut seorang penegak hukum setempat pada Selasa.

Pihak berwenang mengatakan tidak ditemukan persediaan air atau alat pengatur suhu di dalam truk itu.

Para pejabat mengatakan ada "tumpukan mayat" dan tubuh beberapa migran terasa panas saat disentuh.

"Sulit untuk dikatakan," kata Wali Kota San Antonio Ron Nirenberg kepada MSNBC. Dia menambahkan bahwa masyarakat di wilayahnya bergantung pada migran karena kekurangan pekerja.

"Ini adalah tragedi yang sulit dijelaskan," ungkap dia.. Presiden AS Joe Biden sendiri pada Selasa (28/6/2022) telah berkomentar bahwa  insiden itu mengerikan dan memilukan. "Mengeksploitasi orang-orang yang rentan demi keuntungan adalah hal yang tercela," kata Biden.

Dia bersumpah akan menindak perusahaan-perusahaan penyelundup bernilai miliaran dolar, yang telah ikut memicu rekor jumlah migran yang menyeberangi perbatasan AS-Meksiko sejak dia menjabat pada Januari 2021.

Sedikitnya 27 warga Meksiko, tiga Guatemala, dan empat Honduras diyakini menjadi korban tewas dalam insiden itu, menurut para pejabat dari ketiga negara tersebut. Belum ada informasi tentang kewarganegaraan para korban yang lain.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved