Global
Tewaskan 51 Migran dalam Kontainer di Texas, 2 Warga Meksiko Ditetapkan jadi Tersangka
Dua warga Meksiko menjadi tersangka dalam kasus kematian sedikitnya 51 migran yang terperangkap di dalam truk kontainer di Texas, Amerika Serikat (AS)
Belasan orang yang selamat, empat di antaranya anak-anak, dilarikan ke rumah-rumah sakit terdekat karena sengatan panas dan kelelahan.
Truk tersebut kemungkinan telah membawa sekitar 100 migran, tetapi angka pastinya masih belum jelas, menurut seorang penegak hukum dan pejabat Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) yang ikut dalam penyidikan.
Tampaknya para migran itu baru saja menyeberangi perbatasan dan dijemput dengan truk tersebut ke tempat mereka akan bekerja, menurut para pejabat AS dan Meksiko yang berbicara secara anonim.
Pihak berwenang diberi tahu soal truk itu lewat panggilan darurat 911 dari seorang pelintas yang dimintai bantuan oleh seorang migran yang melarikan diri dari truk, kata para pejabat.
Menurut mereka, para korban ditemukan dengan tubuh yang dilumuri zat beraroma tajam, modus yang biasa dipakai para penyelundup untuk menutupi bau manusia dan agar terhindar dari endusan anjing pelacak.
Kepala Kepolisian San Antonio, William McManus, pada Senin (27/6/2022), mengatakan seseorang yang bekerja di sebuah gedung setempat mendengar teriakan minta tolong. Ketika keluar untuk memeriksa, dia menemukan pintu trailer sedikit terbuka dan melihat sejumlah mayat di dalamnya.
Para migran yang selamat kemungkinan akan dibebaskan ke AS untuk mendapatkan suaka atau bantuan kemanusiaan lainnya, kata para pejabat. Sebelumnya, para penyintas dari kasus-kasus penyelundupan manusia ditahan untuk dijadikan saksi.
Jack Staton, mantan petinggi di unit penyelidikan Badan Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai AS, membeberkan jalan tol I-35, yang berada di dekat lokasi penemuan truk, melintasi San Antonio dari perbatasan Meksiko dan menjadi rute populer penyelundupan karena tingginya lalu lintas truk berukuran besar.
Pada Juli 2017, sebanyak 10 migran tewas dalam trailer yang ditemukan oleh polisi San Antonio di tempat parkir Walmart.
Sang sopir kemudian dihukum seumur hidup atas keterlibatannya dalam upaya penyelundupan itu.
"Ini cuma masalah waktu sebelum tragedi seperti ini terjadi lagi," kata Staton.
(Kompas.com / Irawan Sapto Adhi)