Idul Adha 1443 H
Khotib Salat Idul Adha di Maluku Diminta Berikan Pesan Positif Tanpa Provokasi
Khotib atau penceramah yang akan bertugas saat Salat Idul Adha 1443 Hijriyah pada sejumlah masjid di Maluku diminta agar memberikan pesan positif.
Penulis: M Fahroni Slamet | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Ridwan Tuasamu
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Khotib atau penceramah yang akan bertugas saat Salat Idul Adha 1443 Hijriyah pada sejumlah masjid di Maluku diminta agar memberikan pesan positif.
Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) Maluku, Rusydi Latuconsina, menegaskan jangan ada nada provokatif di dalam isi materi ceramah yang disampaikan saat Salat Idul Adha .
Hal itu guna menjaga kerukunan, kemaslahatan umat dan bangsa dalam berdakwah.
"Kita juga sudah sosialisasi agar saat ceramah tidak ada nada provokasi," tegas Rusydi kepada TribunAmbon.com, Senin (27/6/2022).
Baca juga: Bimas Kemenag Maluku Imbau Umat Muslim Lebih Selektif Pilih Hewan Kurban Jelang Idul Adha
Ia mengatakan, penceramah harus berdakwah sesuai tuntunan Al-Qur'an, Sunnah dan tidak mempertentangkan khilafiyah.
Selain itu, terkait pelaksanaan Salat Idul Adha di Maluku, ia mengaku masih harus dihadapkan dengan protokol kesehatan.
Sesuai dengan surat edaran Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2022, pengurus masjid harus memastikan prokes berjalan.
Kendati demikian, tidak tertera batasan jumlah jamaah seperti tahun-tahun sebelumnya.
Rusydi menerangkan, takbir keliling pada malam idul adha juga diimbau tak dilakukan di jalan.
"Takbir diharapkan di rumah atau mesjid saja nanti," ujarnya
Penentuan 1 Dzulhijjah 1443 Hijrah atau Rukyatul Hilal sendiri baru akan dilakukan Kemenag pada tanggal 29 Juni nanti.