Wisata Maluku
Patung Ir Soekarno di Kota Masohi Jadi Spot Foto Favorit Warga
Sementara itu, menurut salah satu petugas jaga di Pandopo Bupati, Ahmad, kawasan tersebut jgua ramai pada malam hari.
Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar
MASOHI, TRIBUNAMBON.COM – Sejak diresmikan Megawati Soekarno Putri pertengahan 2021, patung Ir Soekarno menjadi spot foto para pelancong di Masohi, Ibu Kota Kabupaten Maluku Tengah.
Hampir setiap harinya ada saja warga yang berswafoto berlatar belakang patung sang proklamator.
Terlebih lagi di akhir pekan, pagi atau pun sore selalu saja ramai.
Apalagi, trotoar di kawasan itu sejuk dengan rimbun pepohonan.
Area pejalan kaki itu juga cukup lebar dan terdapat bangku taman sehingga membuat nyaman warga.
"Kita baru saja kesini, katong dari Tananahu," kata salah seorang warga dari Tananahu, Kecamatan Teluk Elpaputih, Selly de Fretes kepada TribunAmbon.com, Sabtu (18/6/2022).
Sementara itu, menurut salah satu petugas jaga di Pandopo Bupati, Ahmad, kawasan tersebut jgua ramai pada malam hari.
Pasalnya, dipasangi aneka lampu hias serta neon box sehingga tampak apik.
“Bukan cuman siang, di malam hari juga banyak yang berfoto, karena lampu dan neon box menjadi daya tarik tersendiri,” ucap Ahmad salah satu petugas jaga di Pandopo Bupati setempat.
Diketahui, patung dan baileo Ir. Soekarno itu dibangun pada tahun 2017 itu dan diresmikan oleh Megawati Soekarno Putri secara virtual dari kediamannya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/6/2021)
Peresmian itu dilakukan dengan menandatangani batu prasasti pembangunan infrastruktur tersebut di Jakarta.
Usai melakukan penandatanganan, Megawati mengatakan bahwa Bung Karno pernah berkeinginan agar Masohi menjadi ibukota Provinsi Maluku.
"Sebelum ada otonomi daerah, saya pernah ke Masohi dan saya melihat sebenarnya letaknya sangat memungkinkan," kata Megawati.
Megawati mengatakan Bung Karno membuat kota itu bernama 'Masohi' yang berarti gotong royong, yang terinspirasi dari intisari Pancasila. Sebab bila Pancasila diperas menjadi satu sila, intisarinya adalah gotong royong itu.