Sampah di Ambon
Sampah di Pasar Minggu, Far Far Sebut Ulah Warga Maluku Tengah
Dijelaskan, area perbatasan Kabupaten Maluku Tengah - Kota Ambon itu bukan merupakan tempat pembuangan sementara.
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Anggota Komisi III DPRD Ambon, Harry Putra Far Far menyebut, warga Kecamatan Salahutu Maluku Tengah menjadi penyumbang terbesar sampah di kawasan Pasar Minggu Kota Ambon.
"Identifikasi komisi III DPRD Ambon maupun tim Pemkot Ambon, sampah di Pasar Minggu menumpuk karena ulah warga Malteng. Artinya mereka penyumbang sampah terbesar disana," kata Harry Putra Far Far saat dihubungi TribunAmbon.com, Kamis (26/5/2022).
Dijelaskan, area perbatasan Kabupaten Maluku Tengah - Kota Ambon itu bukan merupakan tempat pembuangan sementara.
Namun dijadikan warga sebagai titik pembuangan sampah.
Menurutnya, penempatan pos jaga menjadi solusi masalah.
"Nanti akan ada pembangunan pos jaga disitu, sebab keberadaannya bisa merubah perspektif orang bahwa ini bukan tempat pembuangan sampah," kata Harry saat dihubungi TribunAmbon.com melalui telepon, Kamis (26/5/2022).
Selain itu, pengawasan dan kontrol dinas terkait harus diperketat, termasuk sosialisasi buruk sampah.
Kalaupun ini berjalan baik, maka perlahan warga bakal sadar.
Baca juga: Putra Far Far Menilai Penempatan Pos Jaga Solusi Masalah Sampah di Pasar Minggu - Kota Ambon
Baca juga: Sampah di Pasar Minggu Kota Ambon Meluber ke Badan Jalan, Pengendara Wajib Berhati-hati
"Kalau sudah ada pos, budaya buang sampah sembarangan sudah berubah, baru lah dinas melakukan pembersihan secara bertahap supaya lingkungan disitu kembali pulih dan bersih," ungkap Harry.
Diberitakan, terhitung 10 hari, petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) Kota Ambon belum juga mengangkut tumpukan sampah di Pasar Minggu, Passo, Kecamatan Teluk Ambon Baguala, Kamis (26/5/2022).
Pantauan TribunAmbon.com di lapangan pukul 13.45 WIT, sampah yang kerap dikeluhkan pedagang Pasar Minggu itu masih menumpuk, meluber ke badan jalan, hingga mengeluarkan bau busuk.
Tampak kendaraan dari arah Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah menurunkan laju kecepatan akibat sampah yang memenuhi setengah badan jalan arah ke Kota Ambon itu.
Volume sampah semakin bertambah, bau busuk pun tercium hingga radius 100 meter.(*)