Ambon Terkini
Waspada PMK pada Hewan Kurban, Dokter Hewan di Ambon Sebut Manusia Tak akan Terjangkit
Virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah merebak dan menyerang hewan ternak pada sejumlah daerah di Indonesia.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Dedy Azis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah merebak dan menyerang hewan ternak pada sejumlah daerah di Indonesia.
Pada awal Mei, sebanyak 1.247 ekor sapi ternak di Jawa Timur terjangkit penyakit yang dapat mengurangi nafsu makan hewan tersebut.
Masing-masing Provinsi di Indonesia pun tengah menerapkan lockdown bagi hewan ternak hidup maupun olahan.
Terkait hal tersebut, Dokter Hewan milik Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon, Drh. Nur Rahmah Tri Rahayu memastikan PMK tak berbahaya bagi manusia.
"Khusus untuk virus mulut dan kuku ini memang adanya di hewan yang berkuku dua, jadi sangat jarang yang loncat ke manusia," kata dia saat diwawancarai TribunAmbon.com, Rabu (11/5/2022) siang.
Baca juga: Stasiun Karantina Pertanian Ambon Pastikan Tak Terima Hewan Masuk Tanpa Surat Kesehatan
Ia melanjutkan, Virus ini juga memiliki masa inkubasi 2-14 hari (masa sejak hewan tertular penyakit sampai timbul gejala penyakit).
Sapi, kerbau, unta, gajah, rusa, kambing, domba dan babi adalah hewan yang rentan tertular PMK.
Pencegahan PMK pada ternak dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu Biosekuriti dan cara medis.
Pencegahan Biosekuriti dilakukan dengan membatasi gerakan hewan, pengawasan lalu lintas dan pelaksanaan surveilans.
Pemotongan jaringan pada hewan terinfeksi, hewan baru sembuh, dan hewan-hewan yang kemungkinan kontak dengan agen PMK.
Sedangkan pencegahan secara medis, dilakukan berdasarkan dua daerah, yaitu yang tertular dan yang tidak tertular.
Menyikapi PMK sendiri, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon memastikan akan menjaga ketat lalu lintas masuk-keluar hewan ternak.(*)