Ambon Hari Ini

Seorang Perawat Berusia 35 Tahun Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Pasar Gotong Royong Ambon

Mayat korban yang diketahui berprofesi sebagai perawat itu, ditemukan dalam kondisi tanpa busana.

Penulis: Ode Alfin Risanto | Editor: Salama Picalouhata
Ist
Anggota Polsek Sirimau saat melihat mayat Stev Nelson Riupassa di Lantai 3 Pasar Gotong Royong Ambon. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Alfin Risanto

AMBON,TRIBUNAMBON.COM - Stev Nelson Riupassa (35) ditemukan warga tak bernyawa di Pasar Gotong Royong yang berada di Kelurahan Hunipopu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, minggu (24/4/2022).

Mayat korban yang diketahui berprofesi sebagai perawat itu, ditemukan dalam kondisi tanpa busana.

Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ipda Moyo Utomo membenarkan penemuan mayat tersebut.

Dia mengatakan, orang yang pertamakali menemukan mayat warga Manado, Sulawesi Utara itu, bernama Freno Armando (24).

Baca juga: Jenguk Anggota yang Sakit, Kapolresta Ambon Beri Motivasi tuk Lekas Sembuh

Baca juga: Bawa 3 Paket Ganja saat Mudik Lebaran, 2 Pemuda Maluku Ditangkap Polisi di Pelabuhan Yos Sudarso

Freno yang merupakan teman korban hendak membawa tasnya di lantai tiga lokasi kejadian.

Karena sudah gelap, ia memanggil rekannya bernama Bahar untuk menemaninya ke atas.

Sesampainya mereka, korban sudah ditemukan tak bernyawa dalam keadaan tak mengenakan pakaian dan hanya diselimuti kain.

"Setelah mereka berdua tiba disana langsung melihat korban sudah tidak bergerak, sehingga Freno mengatakan kepada Bahar dia mungkin sudah meninggal," katanya saat dihubungi TribunAmbon.com.

Agar memastikan kondisi korban, Freno kembali memanggil salah satu rekannya yang lain.

Temannya itu kemudian datang dan memegang nadi korban lalu mengaku kalau korban telah meninggal dunia.

"Setelah ditemukan, mereka langsung melaporkan ke Polsek Sirimau," ucap Ipda Moyo.

Selanjutnya kata Moyo, korban dibawa ke ruang jenazah RS Bhayangkara guna dilakukan pemeriksaan.

Namun Moyo mengaku, belum diketahui pasti penyebab kejadiannya lantaran keluarga korban menolak autopsi.

"Ternyata keluarga korban ada di Kudamati. Mengetahui penemuan mayatnya ini, mereka pun menolak otopsi dan meminta jenazahnya untuk dibawa pulang," jelas dia.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved