Festival Ramadan Maluku
Widya Murad Ismail Minta Masyarakat Maluku Lestarikan Senandung Sahur
Ketua DPW Lembaga Seni Qasidah (LASQI), Widya Pratiwi Murad meminta masyarakat Maluku melestarikan tradisi panggilan atau senandung sahur saat Ramadan
Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Salama Picalouhata
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Ketua DPW Lembaga Seni Qasidah (LASQI), Widya Pratiwi Murad meminta masyarakat Maluku melestarikan tradisi panggilan atau senandung sahur saat Ramadan.
Hal ini ia sampaikan saat pembukaan Maluku Festival Ramadan 1443 Hijriah di Lapangan Merdeka Ambon, Minggu (17/4/2022) malam.
"Saya berharap, kegiatan kali ini dapat dijadikan momentum dalam menjaga serta melestarikan tradisi lokal panggilan/senandung sahur, yang dilakukan dengan menyanyikan lagu-lagu religi, diselingi pantun yang diiringi alat musik," kata Widya dalam sambutannya.
Istri Gubernur Maluku, Murad Ismail itu menerangkan, festival ini merupakan hal positif yang perlu disambut baik.
Mengingat, untuk membangun Maluku, perlu adanya bersinergi.
Baca juga: Ada Festival Ramadan Maluku, Lalu Lintas di Depan Gong Perdamaian Terpantau Padat
Diketahui, Maluku Festival Ramadhan (MAFERA) 1443 Hijriah atau 2022 Masehi, bertemakan "Mempererat Ukhuwah, Membangun Negeri" resmi dibuka oleh Gubernur Maluku Murad Ismail.
Pembukaan festival ditandai dengan pemukulan Rebana, didampingi Wakil Gubernur, Barnabas Natanhiel Orno, Ketua DPRD Maluku, Lucky Wattimury, dan Plt. KaKanwil Kemenag Maluku, H. Yamin.
Saat ini, sebanyak 50 peserta yang terdaftar dalam pelaksanaan festival.
Jumlah tersebut, dilaporkan akan bertambah.
Puluhan peserta diatas di antaranya berasal dari Kota Ambon, Negeri Tulehu, Batu merah, Waihaong, Tial, Wakal, Seith dan juga dari Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).
Festival ini juga melibatkan 40 UMKM dari berbagai daerah di provinsi Maluku yang akan menjajakan kuliner unggulan dari daerahnya masing-masing. (*)