Tips dan Trik
Waktu Paling Sesuai untuk Olahraga saat Puasa agar Tidak Mengganggu Kelancaran Ibadah Ramadhan
Manfaat Olahraga saat Berpuasa Ramadhan: Daya Tahan Tubuh Bakal Terjaga, Simak Tips Penting Berikut
Penulis: Sinatrya Tyas | Editor: Fitriana Andriyani
Hal yang perlu diperhatikan, hindari makan berlebihan sebelum olahraga karena latihan jadi sulit dilakukan dalam kondisi perut yang terlalu kenyang.
Selain itu, pastikan juga Anda sudah minum cukup air untuk rehidrasi dan bekal tambahan bakan bakar tubuh saat olahraga.
Setelah berbuka puasa, tubuh juga bisa lebih leluasa memilih jenis olahraga.
Olahraga dengan intensitas ringan sampai sedang seperti angkat beban semestinya juga tak jadi persoalan setelah "bahan bakar" asupan olah fisik terpenuhi.
Namun, hindari olahraga setelah berbuka puasa yang terlalu dekat dengan waktu tidur.
Berikan jeda setidaknya satu jam sebelum istirahat di malam hari.
3. Olahraga sebelum sahur
Bagi orang yang bisa menjaga pola tidur dan terbiasa berolahraga di pagi hari, waktu olahraga saat puasa bisa disesuaikan sebelum sahur.
Olahraga sebelum sahur memungkinkan tubuh masih menyimpan cadangan energi dari makan malam sebelumnya.
Selain itu, tubuh juga bisa segera menambal energi dan cairan yang hilang setelah olahraga dengan santap sahur.
Dengan begitu, tubuh bisa senantiasa berenergi dan puasa jadi tidak lemas sepanjang hari.
Bagi orang dengan kondisi medis tertentu misalkan penderita diabetes, penyakit jantung, dll., pastikan untuk berkonsultasi ke dokter sebelum menjalankan olahraga tertentu saat puasa.
Tips Olahraga saat Bulan Ramadhan
1. Perhatikan waktu olahraga yang tepat
Pemilihan waktu sama saja dengan pemilihan jenis olahraga yang akan dilakukan.
Dokter spesialis kedokteran olahraga, dr Michael Triangto, Sp.KO mengatakan, olahraga yang menguras banyak tenaga bisa dilakukan setelah berbuka.
Sementara itu untuk olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang, bisa dilakukan saat menjelang berbuka.
Ia menyarankan untuk melakukan olahraga ringan sebanyak 3 hingga 5 kali dalam seminggu.
Waktu yang dibutuhkan ialah 150 menit.
"Kalau olahraga tiga kali dalam seminggu, berarti masing-masing 50 menit. Kalau 5 kali seminggu, masing-masing 30 menit," kata Michael pada Kompas.com, Rabu (29/04/2020).
2. Intensitas olahraga yang baik
Untuk menjaga tubuh tetap bugar, hindari olahraga dengan intensitas tinggi sebelum berbuka puasa.
Salah satu tanda olahraga yang berintensitas tinggi ialah dengan menstabilkan denyut nadi agar berada di angka lebih dari 150 per menit.
Selain itu, dr Michael menyebut cara lain yang bisa digunakan untuk mengetahui intensitas olehraga ialah dengan melakukan talk test.
Jika pola pembicaraan masih lancar tanpa terbata-bata, maka intensitas olahraga masih terbilang ringan.
Namun bila pola pembicaraan tidak teratur bahkan tak bisa berbicara, maka hal tersebut merupakan tanda olahraga yang dilakukan berintensitas tinggi.
"Intensitas ringan berarti Anda masih bisa berbicara dengan lancar tanpa terbata-bata. Intensitas sedang, berarti Anda masih bisa berbicara walaupun terengah-engah," kata Michael.
3. Ketahui jenis olahraganya
Keadaan tubuh sangat dipengaruhi oleh jenis olahraga yang dilakukan seseorang saat sedang berpuasa.
Diwartakan Arab News oleh Kompas.com, olahraga yang bisa dilakukan sata puasa ialah olahraga yang bisa melatih ketahanan otot.
Misalnya squat, push up, linge dan beberapa olahraga sejenis yang bisa membantu massa otot.
Olahraga kardio dengan intensitas tinggi disarankan untuk tidak dilakukan.
Hal tersebut lantaran bisa memakan simpanan glikogen dan memaksa tubuh menggunakan protein untuk kebutuhan energi.
Maka massa otot akan melemah bahkan bisa hilang begitu saja.
Jika menghendaki untuk melakukan olahraga kardio, diimbau untuk memilih kardio rendah seperti jalan sore sebelum berbuka puasa.
(TribunAmbon.com)(Kompas.com)