Ambon Hari Ini
Rajin Mungut Sampah, Kezia Tulalessy Diundang Ketemu Presiden Jokowi
Penghargaan tersebut akan diberikan untuk Kezia dan 9 orang lainnya oleh Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kebinet Indonesia Maju.
Penulis: M Fahroni Slamet | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Ridwan Tuasamu
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Kezia Tulalessy, gadis kelahiran 21 Februari 2006 asal Ambon mendapatkan kesempatan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
Ia bakal diundang ke Jakarta tepat pada Hari Kartini yang jatuh, Kamis 21 April 2022 mendatang.
Remaja 16 tahun itu akan dianugerahi penghargaan Perempuan Berjasa dan Berprestasi bidang lingkungan hidup.
Penghargaan tersebut akan diberikan untuk Kezia dan 9 orang lainnya oleh Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kebinet Indonesia Maju.
Kepastian dirinya menjadi Kartini muda dari bumi raja-raja pun tergambar dari salinan surat Dirjen Otonomi Daerah Kementerian dalam negeri Nomor 002.6/2710/OTDA yang ditandatangani Akmal Malik.
Kesempatan emas yang didapat Kezia lantaran dirinya berhasil menjadi inisiator bagi anak-anak remaja untuk lebih Peduli terhadap lingkungan.
Berawal dari lingkungan rumah di pesisir pantai yang dipenuhi sampah plastik, Kezia menginisiasi pembentukan Lebebae Community pada 18 Agustus 2020.
Baca juga: Belum Diperbaiki, Kerusakan Jalan di Desa Lala Menuju Kota Namlea Makin Parah
Baca juga: Paskah Bertepatan Bulan Ramadan, Warga Ambon Diminta Tingkatkan Toleransi Antar Umat Beragama
Gadis remaja itu pun dinilai sebagai salah satu Kartini muda dari bumi raja-raja yang mampu menjaga kelestarian alam.
"Kebetulan tinggal di dekat pantai, kalau main sama teman-teman itu pantainya kotor, semakin hari sampah makin banyak," kata Kezia kepada TribunAmbon.com, Sabtu (16/4/2022).
Komunitas yang berisikan anak-anak usia remaja itu kemudian sepakat untuk merawat lingkungan kota Ambon agar tetap terlihat manis.
Bukan hanya membersihkan sampah di pesisir pantai, ia menjelaskan komunitas yang dibentuknya itu juga rutin melakukan penanaman pohon.
Hal itu guna membuat kota berjuluk Manise lebih hijau dan tidak terlihat tandus.
Ia mengaku melibatkan anak-anak lain agar sama-sama menjaga bumi tetap bersih dan dapat dinikmati di masa depan nanti.
Meski diundang ke Istana Negara saat Hati Kartini, Kezia mengaku apa yang bisa diraihnya sekarang tidak lepas dari peran dan dukungan orang tua serta teman-teman.
Pasalnya sejak awal menekuni komunitas, ia selalu berdiskusi dengan orang tua dan anak-anak remaja seusianya.
"Sebelum itu saya diskusi sama orang tua dulu, ternyata mendapat dukungan untuk bikin komunitas, teman-teman dekat rumah juga mau gabung," tandasnya. (*)