Jelang Ramadhan 2022

Minyak Goreng di Ambon Masih Ada Hingga Usai Lebaran

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon,

Penulis: Tanita Pattiasina | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com / Mesya
Potret minyak kelapa kemasan ukuran satu liter yang kini dibandrol Rp. 14 ribu per liter. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiasina

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Ketersediaan minyak goreng di Kota Ambon dipastikan aman hingga melewati Bulan Suci Ramadan dan Idul Fitri.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon, Sirjohn Slarmanat kepada wartawan, Senin (21/3/2022).

Slarmanat mengungkapkan stok minyak goreng bahkan masih ada hingga tiga bulan kedepan.

"Itu bisa memenuhi tetapi secara rinci kita punya stok masih aman untuk 3 bulan ke depan khusus untuk minyak goreng," kata Slarmanat.

Lanjutnya, dari hasil pantauan di empat distributor di Ambon per 15 maret menunjukkan masih ada 476.690 liter minyak goreng yang tersedia.

Bahkan masih ada pengiriman stok minyak goreng baru dalam waktu dekat.

Baca juga: Kota Ambon Mulai Dibanjiri Durian dari Pulau Seram, Rp 10 Ribu per Buah

Baca juga: Ribuan Warga Tunisia Berunjuk Rasa Turun ke Jalan Melawan Presiden Kais Saied

"Dari pantauan kami ke distributor dan sekaligus langsung ke gudang minyak goreng di Kota Ambon itu sampai dengan 15 Maret kemarin ya itu posisi 476690 liter ya. Itu berarti kita punya stok itu masih bisa mencukupi dan memenuhi kebutuhan untuk 100 hari atau kurang lebih 3 bulan kedepan jadi kita untuk minyak goreng itu masih bisa memenuhi kebutuhan itu malah dari Indogrosir itu itu adalah dia kan masuk itu kurang lebih 6 ribh liter dan juga diharapkan yang lain," jelasnya.

Meskipun diakuinya harga minyak goreng telah naik sejak Pemerintah Indonesia mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 14 ribu.

Yakni paling rendah dipatok Rp 22 ribu dan paling tinggi Rp 24 ribu per liter.

"Lebih seperti itu jadi dari pemantauan kita kemarin untuk di Timur itu harga terendah Rp 22 ribu dan harga tertinggi Rp 24 ya masih dalam standar yang itu yang sesuai dengan mekanisme pasar," lanjutnya.

Dia pun berharap warga tak perlu khawatir ketersediaan minyak goreng di Ambon dan melakukan pannick buying.

Serta pengawasan akan ditingkatkan tak hanya dari Pemerintah Kota namun juga berkoordinasi dengan Polresta Pulau Ambon dan Pulau – pulau Lease dalam menjamin kestabilan stok, sebagaimana arahan Presiden untuk melibatkan Polri dalam pengawasan minyak goreng.

“Saya tekankan jika ada yang lakukan tindakan-tindakan spekulan atau penimbunan, maka akan berurusan dengan kepolisian dan kita pasang police line di gudangnya, lalu penerapan sanksi mulai sanksi tertulis hingga pencabutan izin usaha," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved